Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Namarin: Rencana Pelni Kelola Terminal Penumpang Kurang Pas

The National Maritime Institute (Namarin) menilai rencana PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) untuk pengelolaan terminal penumpang semestinya dilakukan di luar pelabuhan yang sudah ada.
Pemerintah juga semestinya membuat peraturan baru yang responsif dalam mendukung bisnis kepelabuhanan yang kian berkembang. /bisnis.com
Pemerintah juga semestinya membuat peraturan baru yang responsif dalam mendukung bisnis kepelabuhanan yang kian berkembang. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - The National Maritime Institute (Namarin) menilai rencana PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) untuk pengelolaan terminal penumpang semestinya dilakukan di luar pelabuhan yang sudah ada.

Direktur Namarin Siswanto Rusdi mengatakan Pelni semestinya mampu membangun terminal penumpang baru di luar pelabuhan yang ada mengingat terminal penumpang yang ada saat ini kerap bercampur dengan terminal barang.

"Kurang pas. Itu kan tetap di wilayah pelabuhan barang. Idealnya itu keluar," ujarnya, Jumat (18/4).

Menurutnya, dengan pengelolaan terminal penumpang yang tidak bercampur dengan pelabuhan barang akan memberikan banyak peluang usaha bagi perusahaan BUMN tersebut. Pelni, katanya, memiliki keleluasaan untuk membangun bisnis lebih dari sekadar pengelolaan terminal seperti pembangunan mal dan lainnya.

"Kalau ini bisa, ini cocok MEA [Masyarakat Ekonomi Asean]. Kita butuh terminal penumpang yang representatif, seperti di Batam," ucapnya.

Pelni berencana mengelola terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Priok secara mandiri pada tahun ini. Manejemen pun telah melakukan pertemuan dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) atau IPC sebagai pengelola pelabuhan untuk membahas rencana tersebut. Melalui pengelolaan terminal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Pelni mengharapkan mampu meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa.

Adapun persoalan traffic di area pelabuhan, kata Siswanto, juga akan lebih nyaman jika terminal penumpang terpisah dari area pelabuhan barang. Selain itu, pengintegrasian dengan moda transportasi darat yang kerap dikeluhkan oleh pengguna jasa Pelni aku berkurang seiring dengan dipermudahnya akses bagi angkutan umum transportasi darat seperti bus, taksi dan angkutan kota untuk masuk ke area pelabuhan.

"Sekarang kan manejemen arus itu melalui beberapa pintu dulu. Jadinya omprengan berbiaya mahal. Penumpang enggak bisa keluar dari terminal dengan langsung ke angkutan umum," ucapnya.

Pemerintah juga semestinya membuat peraturan baru yang responsif dalam mem-back up bisnis kepelabuhanan yang kian berkembang. "Tapi aturannya tidak ada untuk rencana perusahaan pengelolaan terminal yang mau buat usaha terminal baru di luar tempat usaha yang ada," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper