Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Daerah diminta memanfaatkan peluang sektor pariwisata yang terus menggeliat serta kondisi investasi yang kondusif untuk menarik lebih banyak investor menanamkan modal di daerahnya masing-masing.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menuturkan pengembangan investasi di sektor pariwisata memang paling memungkinkan. Sebab, dari sisi kesiapan, setiap daerah telah memiliki keunggulan dan daya tarik wisatanya masing-masing, baik alam, budaya serta sumber daya manusia yang mumpuni.
Selain itu, pemerintah melalui program MP3EI terus menggenjot pembangunan infrastruktur baik bandara, pelabuhan, maupun jalan yang akan semakin memudahkan aksesabilitas ke kawasan wisata tersebut.
Menurutnya, peluang investasi tersebut harus segera dimanfaatkan mengingat besarnya pertumbuhan sektor pariwisata di kawasan Asean yang akan berdampak langsung terhadap industri wisata di Indonesia.
“Kondisi-kondisi ini harus dimanfaatkan, karena pariwisata sangat menjanjikan dan memiliki dampak langsung dalam memberikan nilai tambah dan meningkatkan perekonomian daerah,” ujarnya, Senin (14/4/2014).
Berdasarkan data yang dikutip dari Kemenparekraf, pariwisata ASEAN sepanjang 2005 hingga 2012 tumbuh rata-rata 8,3% per tahun, jauh di atas rata-rata pertumbuhan global yang hanya 3,6%.
Pada 2023, potensi kontribusi pariwisata terhadap perekonomian kawasan ini diproyeksikan akan mencapai US$ 480 miliar dengan pertumbuhan rata-rata 5,8% per tahun, sedangkan pertumbuhan investasinya sekitar 6,8% per tahun
“Perkembangan itu membuat peran sektor pariwisata semakin penting bagi perekonomian negara-negara Asean. Ini adalah peluang besar, pariwisata Indonesia harus bisa memanfaatkannya untuk memperkuat perekonomian nasional,” tutur Mari.