Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan akan memasukkan rencana pembangunan Jembatan Nipah Nipah - Melawai dalam rencana detil tata ruang (RDTR) agar bisa terealisasi. Sesuai dengan aturan, pembangunan jembatan itu harus masuk Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan Suryanto mengatakan pemerintah kota telah berkonsultasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk menyelesaikan permasalahan ini.
“Hasil konsultasi tersebut dikatakan rencana jembatan tersebut dimasukkan dalam RTDR agar bisa terealisasi pembangunannya,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (2/4/2014).
Dalam RTRW Kota Balikpapan 2012 - 2032, kata Suryanto, ada poin yang menyebutkan untuk pembangunan jembatan yang menghubungkan Balikpapan dan Penajam Paser Utara. Tidak disebutkan berapa buah jembatan yang bisa dibangun meskipun dalam gambar RTRW daerah yang ditarik garis lurus untuk pembangunan jembatan berada di Pulau Balang dan Tanjung Batu.
Suryanto berpendapat ini bisa menjadi peluang untuk memasukkan Jembatan Nipah Nipah - Melawai dalam RTDR sehingga menjadi dasar dalam pembangunan fisik jembatan. “Karena sudah ada yang mendasari pembangunan jembatannya,” katanya.
Apabila terealisasi, akan ada tiga jembatan yang terbangun menghubungkan antara Balikpapan dan Penajam Paser Utara yakni Jembatan Pulau Balang, Jembatan Kerok - Tanjung Batu dan Jembatan Nipah Nipah - Melawai. Suryanto mengatakan ketiga jembatan ini akan berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
“Jembatan Pulau Balang sebagai jalan trans Kalimantan, Jembatan Kerok - Tanjung Batu untuk koneksi kawasan industri dan Jembatan Nipah Nipah - Melawai untuk menghubungkan jasa. Ini yang saya katakan, semakin banyak jembatan semakin baik,” tuturnya.
Ketua DPRD Kota Balikpapan Andi Burhanuddin Solong menegaskan secara prinsip pihaknya menyetujui pembangunan Jembatan Nipah-Nipah - Melawai untuk meningkatkan akses dari Penajam Paser Utara ke Balikpapan. Namun, dia meminta seluruh pihak terkait harus memperhatikan dasar hukumnya sebelum merealisasikan pembangunannya.
“Agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
