Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku usaha komoditas perkebunan, utamanya kelapa sawit, teh dan kopi jenis arabika, diminta mewaspadai terpaan anomali cuaca, atau biasa disebut el nino, yang diprediksi berlangsung sepanjang 2014 ini.
Lembaga riset perkebunan menyatakan bahwa tiga faktor utama yang terpengaruh anomali iklim itu adalah pola curah hujan, sinaran matahari dan temperatur, akan membawa dampak buruk bagi komoditas perkebunan tersebut apabila tidak segera ditangani.
“Temperatur akan sangat mempengaruhi seperti teh dan kopi. Kalau sawit dan karet, itu sebaran dan jumlah hujan, serta jumlah sinaran matahari,” kata Direktur Utama PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Didiek Hadjar Goenadi kepada Bisnis.com, Rabu (26/3/2014).
Dia menjelaskan kelapa sawit tergolong sangat sensitif terhadap ketersediaan air, sehingga akan mengganggu prouktivitas apabila pohonnya tergenang atau kurang air. Hal ini, jelasnya, mengakibatkan fotosintesis tidak maksimal.
Sedangkan kopi, dia memperkirakan produktivitas kopi robusta tidak akan terlalu anjlok, namun yang perlu diwaspadai adalah kopi arabika, karena kopi jenis ini membutuhkan temperatur dingin dan tidak sanggup berhadapan dengan musim kemarau yang terlalu panjang. Hal serupa juga dialami oleh pohon teh.
Untuk karet, katanya, adalah tanaman yang paling tahan anomali cuaca karena memiliki pola pengguguran daun, sehingga secara alamiah memiliki pola penguapan yang minimal.