Bisnis.com, SHANGHAI - Pertumbuhan harga rumah baru di China pada Februari 2014 mengalami perlambatan di tengah pengetatan kredit untuk mengendalikan pinjaman dan menekan harga properti.
Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistic/NBS) China menyatakan dari 70 kota yang disurvei, kenaikan harga pada Februari 2014 hanya terjadi di 57. Jumlah tersebut menurun dibandingkan 62 kota pada Januari 2014.
NBS melaporkan harga rumah baru di Beijing dan pusat bisnis selatan Shenzhen masing-masing hanya meningkat 0,2% pada Februari dari bulan sebelumnya.
“Itu paling lambat sejak Oktober 2012,” ungkap NBS, sebagaimana dilaporkan Bloomberg, Selasa (18/3/2014).
Di Shanghai kenaikan harga hanya 0,4% atau merupakan kenaikan terkecil sejak November 2012. Sementara di Guangzhou tercatat 0,5%.
Menanggapi kondisi tersebut, Dariusz Kowalczyk, ekonom senior dari Credit Agricole CIB mengatakan secara keseluruhan dalam pertumbuhan dan stabilitas keuangan tahun ini, sektor properti menjadi semakin berisiko.
Sebelumnya, Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan pemerintah akan tetap menghambat permintaan perumahan bagi investor dan mengatur pasar rumah secara berbeda di tiap kota.