Bisnis.com, JAKARTA - Industri kecil dan menengah (IKM) rumahan merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sayangnya, dukungan dan perhatian terhadap usaha kecil ini belum berbanding lurus dengan kontribusi mereka.
Hal ini juga yang dikritisi oleh kalangan partai politik, Hanura misalnya, yang menilai masih adanya peluang untuk mendorong tumbuhnya industri rumahan di Indonesia.
Menurut Hary Tanoesoedibjo, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura, solusi pertama adalah memberi kemudahan akses modal bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. “Siapkan lembaga keuangan khusus, bank khusus UMKM, sehingga pengelolaan keuangan UMKM bisa lebih fokus. Agar pengusaha mikro mudah mendapatkan modal," kata dia kepada wartawan, Kamis (13/3/2015).
Dalam kunjungannya ke salah satu sentra industri rumahan, Hary Tanoe menilai keluhan utama pengusaha adalah akses terhadap pinjaman modal sangat sulit, sehingga tidak sedikit yang memutuskan untuk meminjam di lembaga tidak resmi alias bank keliling yang menawarkan bunga tinggi.
Langkah kedua, memberikan dukungan keterampilan dan peralatan, sehingga produktifitas naik, kuantitasnya meningkat dan kualitasnya pun bisa bersaing. Ketiga, pemerintah harus mendukung pelaku UMKM dengan membentuk wadah terpadu sebagai pusat pemasaran, agar produk perajin tidak terpecah-pecah dan bisa meningkatkan posisi tawar dari perajin tersebut.
"Ketiga hal ini harus dilakukan untuk mendorong agar produk-produk lokal, perajin dan UMKM secara keseluruhan bisa tumbuh. Sektor telah terbukti punya potensi besar, sekitar 60 persen ekonomi kita ditopang oleh sektor ini," ujar dia yang juga cawapres dari Partai Hanura ini.
Hadir mendampingi HT, Wakil Ketua Bapilu Hanura, Arya Sinulingga, Sekretaris Bapilu Hanura, Ahmad Rofiq dan Ketua DPD Hanura Jawa Timur, Koeswanto.
Sebelumnya, di hari yang sama, HT menyalurkan bantuan modal usaha berbunga 0% di Gedung Wanita Chandra Kencana, Surabaya. Program ini adalah kelanjutan dari program Padamu Negeri Win-HT Peduli.