Bisnis.com, JAKARTA -- Informasi lahan yang akan dibebaskan terkait pembangunan jalur rel kereta ke Bandara Soekarno-Hatta hingga saat ini belum dibuka kepada publik.
Aksi para spekulan tanah dikhawatirkan jadi sandungan proses pembebasan lahan pembangunan rel kereta commuter line menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Itu sebabnya, informasi pembebasan lahan belum dibeberkan secara terbuka.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan pembangunan rel commuter line dengan rute ke bandara saat ini masih dalam proses pembebasan lahan sepanjang 15 kilometer dari Stasiun Batu Ceper yang mengarah ke Soekarno-Hatta.
Saat ini lanjutnya, PT Kereta Api Indonesia masih melakukan proses negosiasi untuk membebaskan lahan tersebut agar pemasangan rel segera terlaksana.
Ditargetkan, pertengahan 2014 seluruh proses pembebasan lahan sepanjang rute tersebut segera terlaksana.
Akan tetapi, lanjut Bambang, ada hal yang bisa mengganjal pelaksanaan proyek tersebut yakni aksi para spekulan yang ingin mempermainkan harga tanah.
Karena itu ia tidak ingin membuka secara gamblang seluruh informasi mengenai proses pembebasan lahan demi menjaga kerahasiaan.
“Saya tidak bisa banyak ngomong soal itu karena nanti tanahnya jadi mainnan spekulan. Tapi intinya proses tersebut tengah dilaksanakan,” ujar Bambang, Selasa (11/3/2014).
Bambang melanjutkan, menurut rencana, seusai pembebasan lahan, pelaksanaan proyek bisa dimulai sehingga akhir tahun mendatang sudah bisa dilakukan uji coba kereta ke arah bandara.
Sambil menunggu proses pembebasan lahan tersebut, lanjut Bambang, pengerjaan rel bisa dimulai dari arah bandara.
“Jadi pembangunannya dipercepat dengan cara pararel pembangunan dari arah bandara. Kalau pun jadwalnya mundur tidak akan terlambat sekali,” yakinnya.
Sementara terkait pembangunan rel dari arah Pluit menuju bandara, menurutnya masih membutuhkan waktu yang panjang.
Pasalnya, jarak serta jenis konstruksi berupa rel layang atau elevated membutuhkan proses yang lama.
Direktur Utama PT KAI Ignatius Jonan mengaku tidak terburu-buru melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan rel menuju ke arah bandara.
“Saya tidak ada target kapan harus selesai. Kalau mau bebas ya bebas tidak ya tidak,” ujar Jonan.