Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AGI: Penaikan HPP Gula Itu Kebijakan Dilematis

Asosiasi Gula Indonesia (AGI) menilai penaikan HPP (harga patokan petani) gula berpotensi merugikan petani. Oleh karena itu, pemerintah diminta hati-hati.
Petani Tebu Rakyat/Antara
Petani Tebu Rakyat/Antara

Bisnis.com,JAKARTA – Asosiasi Gula Indonesia (AGI) menilai penaikan HPP (harga patokan petani) gula berpotensi merugikan petani. Oleh karena itu, pemerintah diminta hati-hati.

Senior Advisor Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Adig Suwandi mengatakan pemerintah tidak bisa begitu saja menaikkan HPP gula tanpa pertimbangan yang matang. Karena keputusan penaikan ini bisa berdampak merugikan petani lokal.

“Ini adalah kebijakan yang dilematis, kalau HPP tidak dinaikkan, petani pasti tidak termotivasi untuk menanam tebu. Tetapi kalau naik tajam juga tidak sejalan dengan trend harga gula dunia yang justru cenderung turun,” ungkapnya kepada Bisnis, Senin (10/3/2014).

Oleh karena itu, menurut Adig, pertanian lokal harus menjadi prioritas utama pemerintah. Pemerintah harus melindungi petani lokal dengan menciptakan harga yang baik bagi mereka. Sejalan dengan itu, pemerintah juga memperbaiki sektor on farmn-nya, yatu dengan meningkatkan produktivitas tanaman.

”Kendati harga dunia rendah, kalau pemerintah konsisten menerapkan bea masuk dan memastikan tidak ada gula rafinasi yang merembes ke pasar eceran, harga yang baik akan berpihak pada petani,” ungkapnya.

Data olahan AGI menyebutkan tahun ini akan ada potensi penurunan luasan tanam tebu sebesar 6% dari luasan 470.198 ha menjadi sekitar 447.000 ha saja. Harga yang kurang menguntungkan membuat petani tidak lagi memperluas areal pertanamannya dan hanya mempertahankan keprasan yang ada.

secara nasional produksi tebu tahun lalu sebanyak 35,57 juta ton, dengan produksi gula mencapai 2,55 juta ton. luas areal tertanam mencapai 470.198 ha dan produktivitas rata-rata mencapai 5,4 ton per ha dengan komponen berat tebu 75,6 ton dan rendemen rata-rata mencapai 7,18 %.

Sementara itu harga rata-rata lelang gula sepanjang 2013 turun drastis dari Rp10.166 per kg pada Mei menjadi hanya Rp 8.671 per kg pada Desember 2013. Sedangkan harga gula dunia yang selama ini menjadi referensi pedagang dalam posisi stabil rendah. 

Harga untuk pengapalan Mei 2014 di London hanya US$470 – US$480 per ton FOB (harga di negara asal, belum termasuk biaya pengapalan dan transportasi).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper