Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin Minta TKDN Pesawat PT DI 60%

Kementerian Perindustrian RI berharap tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam pembuatan pesawat yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (DI) dalam enam tahun ke depan bisa meningkat 60% dari kemampuan awal 40%.
Menperin M.S. Hidayat
Menperin M.S. Hidayat
Bisnis.com, BANDUNG - Kementerian Perindustrian RI berharap tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam pembuatan pesawat yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (DI) dalam enam tahun ke depan bisa meningkat 60% dari kemampuan awal 40%.
 
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, pihaknya mendukung produksi jenis pesawat perintis sebanyak 150 unit yang dipesan oleh sejumlah pemerintah daerah dan perusahaan swasta kepada PT DI.
 
"Kami dari Kementerian Perindustrian akan memproteksi apa yang telah mereka lakukan dalam pemenuhan pesanan rekanan. Antusias kami terhadap PT DI karena TKDN sudah 40% bahkan mereka menargetkan bisa 60% dalam enam tahun ke depan," katanya, kepada wartawan di Bandung, Jumat (7/3/2014).
 
Dia menjelaskan proyek yang tengah diselesaikan oleh BUMN yang awalnya disebut Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) ini sangat membanggakan disaat perusahaan plat merah ini tengah bangkit dari keterpurukan. Terlebih riset pembuatan pesawat ini dilakukan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). 
 
Sementara itu, Kementerian Perdagangan sejak lama 'menawarkannya' kepada sejumlah pemda. Pesawat rintisan ini berkapasitas 19 orang dengan total biaya per unitnya mencapai US$ 5 juta. Mayoritas pemerintah daerah yang telah berminat mereka yang berada di wilayah Indonesia Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hedi Ardia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper