Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Pastikan Proyek Masela Berjalan

Pemerintah memastikan proyek pengembangan Blok Masela tetap berjalan untuk menjaga ketahanan pasokan gas di dalam negeri.
Ilustrasi eksplorasi migas lepas pantai/JIBI
Ilustrasi eksplorasi migas lepas pantai/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah memastikan proyek pengembangan Blok Masela tetap berjalan untuk menjaga ketahanan pasokan gas di dalam negeri. Blok tersebut direncanakan memproduksi 355 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd).

Susilo Siswoutomo, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan proyek Blok Masela harus tetap berjalan untuk menambah produksi gas. Untuk itu, pihaknya akan mengevaluasi kembali pengembangan blok tersebut yang dilakukan oleh Inpex.

 Akan dievaluasi [permintaan kepastian pengembalian investasinya], Blok Masela itu harus jalan proyeknya. Sekarang kami sedang mengevaluasinya,” katanya di Jakarta, Selasa (4/3/2013).

Seperti diketahui, Inpex Masela Ltd meminta kepastian pengembalian investasi dalam pengembangan blok itu. Kontrak kerja sama pengembangan blok itu sendiri akan habis pada 2028, sedangkan produksi gas awal dari Lapangan Abadi, Blok Masela diperkirakan pada 2018, sehingga dianggap tidak cukup untuk mengembalikan investasi yang telah dikeluarkan perusahaan.

Sesuai aturan, permohonan perpanjangan kontrak migas sebenarnya baru dapat diusulkan paling cepat 10 tahun, dan paling lambat 2 tahun sebelum kontrak habis. Akan tetapi, Peraturan Pemerintah (PP) No. 35/2004 memungkinkan perpanjangan kontrak untuk blok migas yang sudah memiliki gas sales agreement (GSA).

Ayat (6) Pasal 28 beleid itu, menyebutkan perpanjangan kontrak bisa diberikan lebih cepat jika operator blok sudah meneken GSA dengan calon pembeli.

 Susilo menuturkan saat ini Inpex sedang melaksanakan desain rinci atau front end engineering design (FEED). Perusahaan juga diminta untuk terus melakukan kegiatannya, agar dapat memproduksi gas sesuai jadwal yang ditetapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper