Bisnis.com, JAKARTA—Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan akan melibatkan konsultan McKinsey & Co. guna menyukseskan implementasi cetak biru program transformasi kelembagaan Kementerian Keuangan 2014-2025.
”Seluruh elemen organisasi Ditjen Perbendaharaan harus bersungguh-sungguh dalam upaya implementasi cetak biru tersebut, sehingga mampu mentransformasi Ditjen Perbendaharaan ke arah yang tepat,” kata Dirjen Perbendaharaan Marwanto Harjowiryono, Selasa (04/3/2014).
Dia menyebutkan transformasi kelembagaan di Ditjen Perbendaharaan dilaksanakan dalam dua tahapan utama yaitu, tahap diagnostic dengan tujuan untuk mengetahui berbagai tantangan/hambatan yang ada dan tahap penyusunan desain cetak biru transformasi kelembagaan.
Tahap diagnostic dilaksanakan melalui pengumpulan data dan informasi melalui wawancara terhadap para pejabat dan pegawai Ditjen Perbendaharaan yang berkompeten. Sedangkan tahapan penyusunan cetak biru dilaksanakan melalui mekanisme diskusi berkelompok dalam minilabs.
Dalam program transformasi kelembagaan, Ditjen Perbendaharaan akan fokus pada empat fungsi utama a.l. pertama, pencairan dan penerimaan anggaran. Kedua, pengelolaan Likuiditas. Ketiga, akuntansi dan pelaporan keuangan. Keempat, Special Mission.
Di samping itu, Ditjen Perbendaharaan juga akan membentuk Project Management Office (PMO) di lingkungan Ditjen Perbendaharaan guna ntuk mengawal implementasi cetak biru tersebut. Nantinya, PMO akan melakukan riset terkait pemantauan dan pengukuran efektivitas implementasi milestone.
Saat ini, PMO masih dalam tahap persiapan penyusunan peraturan dan penyusunan keanggotaannya. Ditjen Perbendaharaan berharap awal Maret 2014, PMO telah dapat berfungsi secara optimal.