Bisnis.com, JAKARTA—Tahun ini dianggap sebagai tahun konsolidasi bagi industri properti di dalam negeri.
Kepala Pusat Kajian Kebijakan Perumahan Rakyat (PUSPERKIM ) Universitas Gadjah Mada Budi Prayitno mengatakan terdapat tiga tantangan yang harus dihadapi pada 2014.
“Tahun ini merupakan tahun politik, tahun di mana kinerja industri properti mengalami penurunan dan perlambatan, serta tahun konsolidasi kebijakan perumahan rakyat,” ujarnya, Jumat (28/2/2014).
Sebagai tahun konsolidasi, urainya, lahir usulan skema pembiayaan yang tidak lagi bertumpu kepada APBN, melainkan melalui dana murah jangka panjang dengan kebijakan tabungan perumahan rakyat yang masih dibahas hingga saat ini.
Di sisi lain, urusan perumahan juga terikat dengan pembahasan RUU Pertanahan serta RPP Bank Tanah yang juga dalam proses pembahasan.
“Melalui kebijakan itu, diharapkan lahir kebijakan redristibusi tanah secara berkeadlian,” tambahnya.
Budi mengatakan proses konsolidasi juga perlu diperkuat untuk memuluskan pengusulan penyusuan RUU Perkotaan dan RUU Properti sebagai modal strategis bagi kebijakan perumahan rakyat.