Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Motorisasi RI Tertinggal dari Negara Tetangga

Mobil produksi Toyota Astra Motor/JIBI
Mobil produksi Toyota Astra Motor/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Volume penjualan mobil di Indonesia terus menanjak, tahun lalu saja tumbuh 10,21% menjadi 1,23 juta unit secara year-on-year. Sayangnya, kondisi ini tak banyak mempengaruhi tingkat motorisasi di dalam negeri.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto menyatakan rasio motorisasi RI masih tertinggal ketimbang negara tetangga, seperti Thailand dan Malaysia. Kini, dari 1.000 orang penduduk baru 77 yang memiliki kendaraan.

"Di Thailand sudah 165 mobil d antara 1.000 orang, Malaysia 334 mobil. Kalau kita bisa mendekati Malaysia atau Thailand saja sudah happy. Kalau bisa dari 77 menjadi 770, ya tapi ini hanya angka dari langit saja," katanya kepada Bisnis, Selasa (18/2/2014).

Malaysia yang pasar otomotifnya baru separuh Indonesia mampu menyentuh kisaran 334 : 1.000. Ini mengindikasikan suburnya perekonomian domestik yang berimbas kepada daya beli masyarakat atas kendaraan bermotor.

Sederhananya, pertumbuhan volume penjualan mobil tidak seketika berbanding lurus dengan kenaikan level motorisasi di suatu negara. Bahkan, pertumbuhan perekonomian serta tingkat daya beli masyarakatpun bukan faktor tunggal.

Pergerakan populasi penduduk harus selaras dengan pertumbuhan ekonomi serta naiknya pendapatan per kapita. "Nomor satu, pertumbuhan ekonomi meningkat. Tapi, motorisasi bisa meningkat atau tidak tergantung jumlah penduduk berbanding volume penjualan," ujar Jongkie.

Gaikindo punya dua proyeksi pasar otomotif 2014, angka optimistis 1,23 juta unit dan 1,1 juta unit sebagai level pesimistis. Jumlah ini telah mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi, potensi penaikan harga BBM subsidi, meningkatnya pajak kendaraan, pemilu, serta perkembangan low cost and green car (LCGC).

Ketika market diramalkan stagnan, level motorisasi 77 : 1.000 justru mengindikasikan peluang untuk tumbuh lebih tinggi. Sekalipun penjualan tahun ini anjlok, motorisasi nasional tak seketika menyusut. Pasalnya, tingkat motorisasi baru bisa dihitung setidaknya dalam kurun waktu 5 tahunan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper