Bisnis.com, KARAWANG - Perjalan dari Jakarta-Karawang melalui tol dalam kota (pintu tol Ancol) kemudian tol Jakarta-Cikampek harus memakan waktu higga 3 jam.
Lalu lintas pada pukul 21.00 di tol Cawang seperti pada hari kerja lainnya masih padat. Hal itu yang membuat perjalan menjadi lambat.
Namun, selain itu, kondisi jalan yang berlubang dan hujan juga menjadikan laju kendaraan di tol menjadi lambat. Kondisi hujan dan banyaknya lubang menghambat laju kendaraan.
Pada Senin (10/2/2014), tepat pada pukul 20.47 WIB, Bisnis memulai perjalanan ke arah pantai utara Jawa (Pantura), dimulai dengan memasuki pintu tol Ancol Timur. Arus lalu lintas terpantau lancar dan sepi, hingga memasuki pintu tol Rawamangun, Jakarta Timur, yang tampak padat.
Kecepatan rata-rata kendaraan jenis truk bermuatan dari Ancol, meluncur pada 60 km per jam. Arus lalu lintas mulai pada memasuki pintu tol Rawamangun (tol dalam kota), kecepatan menurun hingga 40 km per jam.
Kepadatan arus lalu lintas tol dalam kota itu memanjang hingga persimpangan tol Cawang yang menuju arah Cikampek. Bahkan, bagi kendaraan yang didominasi truk barang, harus lebih perlahan lagi.
Arus kendaraan yang padat berakhir di pintu tol Cikarang Utara, namun jalan kerap bergelombang dan lubang juga bertebaran. Hingga pintu keluar tol, waktu menunjukkan pukul 22.30 WIB.
Selepas pintu tol Cikarang Utara, hujan gerimis mengguyur. Lagi-lagi kendaraan yang melintas menurunkan kecepatan hingga batas 30 km per jam.
Dengan waktu tempuh normal, perjalanan bisa mencapai 2 jam. Sedangkan dengan kondisi jalan penuh lubang disertai hujan, untuk mencapai pintu tol Klari, Karawang, baru bisa digapai dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.
Keluar dari pintu tol Klari, perjalanan pun masih terhambat dengan adanya lubang-lubang besar akibat banjir. Jarak antar lubang sekitar rata-rata 10 meter, dengan kondisi lubang rata-rata berdiameter 20 sentimeter dan kedalaman 10 sentimeter.