Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbaikan Jalan Rusak Akibat Banjir Butuh Rp2,03 Triliun

Kebutuhan dana untuk perbaikan sementara dan permanen jalan yang rusak di sejumlah wilayah Indonesia akibat banjir diperkirakan mencapai Rp2,03 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan kebutuhan dana untuk perbaikan sementara dan permanen jalan yang rusak di sejumlah wilayah Indonesia akibat banjir mencapai Rp2,03 triliun.

Dirjen Bina Marga Kementerian PU Djoko Murjanto menyampaikan perbaikan permanen membutuhkan Rp1,51 triliun dan perbaikan sementara Rp510 miliar untuk jalan di Jawa, Sumatra Selatan, Bengkulu, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara.

Saat ini, katanya, PU masih melakukan upaya tanggap darurat dengan memasang rambu-rambu peringatan jalan berlubang dan membentuk tim penutupan lubang.

"Untuk lubang yang masih terendam air tetapi tidak ada genangan yang besar akan diurug dengan agregat, tapi pengaspalan belum bisa dilakukan," jelasnya dalam konferensi pers Penangangan Jalan Pasca Banjir di Sejumlah Wilayah Indonesia, Rabu (29/1/2014).

Jika kondisi badan jalan sudah mengering, akan dilakukan pengaspalan sehingga aspal tersebut dapat menempel. Setelah itu, lanjutnya, akan diratakan dan diperkuat dengan melakukan perbaikan.

Lebih lanjut Djoko menuturkan beberapa ruas di jalan Pantura sudah menggunakan rigid pavement (beton) sehingga risiko kerusakan akibat banjir tidak terlalu besar.

"Untuk kondisi pasca-banjir ini yang menggunkan beton dan drainase yang bagus kondisinya tidak rusak parah," paparnya.

Kendati demikian, dia menerangkan tidak semua jalan dapat menggunakan rigid pavement karena jenis tanah yang berbeda-beda. Misalnya, tanah di Indramayu yang dasarnya tidak stabil sehingga tidak dapat diaplikasikan beton karena dapat pecah.

Meskipun begitu, pihaknya masih mengupayakan pembangunan jalan dengan rigid pavement. Kini, beberapa tempat di Jawa Barat sedang dievaluasi kemungkinan tersebut dan ke depannya akan menggunakan beton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper