Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-gara Banyak Hujan, Panen Strawberry di Jabar Jeblok

Hasil panen pertanian strawberry di sejumlah sentra produksi di Kab Bandung seperti Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali merosot hingga 70%.
Meski harga strawberry saat ini sedang mahal, tapi untuk industri rumahan tidak terlalu kelimpungan. /bisnis.com
Meski harga strawberry saat ini sedang mahal, tapi untuk industri rumahan tidak terlalu kelimpungan. /bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG - Hasil panen pertanian strawberry di sejumlah sentra produksi di Kab Bandung seperti Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali merosot hingga 70%.

Staf ahli Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Alam Sari Kecamatan Rancabali, Dede Badru Munir mengatakan, penurunan tersebut disebabkan tingginya curah hujan yang menyebabkan menjamurnya berbagai penyakit tanaman, seperti cendawan, jamur dan bakteri.

“Banyak tanaman stroberi rusak. Luas lahan strawberry mencapai 400 hektare, dengan hasil produksi diatas 50 ton perhari. Karena cuaca ekstrim dengan intensitas hujan cukup tinggi, produktivitas menjadi sekitar 1-2 ton per hari,” katanya, kepada Bisnis, Minggu (19/1/2014).

Tingginya curah hujan, tidak akan berpengaruh banyak apabila tetap diberi pestisida. Dengan kondisi seperti ini, tidak banyak yang bisa dilakukan petani kecuali merugi.

Bagi petani dengan modal pas-pasan kondisi seperti ini sudah pasti langsung memukul mereka. Dengan curah hujan yang tinggi, sebagian besar petani saat ini lebih konsentrasi pada pembibitan dari pada melakukan produksi.

"Pembibitan dilakukan untuk musim tanam selanjutnya. Tapi sebenarnya, kalau petani berduit, bisa saja mensiasatinya dengan membuat green house. Tapi itu kan biayanya besar dan tidak seimbang antara biaya produksi dan harga jual," ujarnya.

Tanpa adanya permasalahan curah hujan tinggi pun, sebenarnya bibit stroberi di Kab Bandung terbilang sudah jenuh dan tidak jelas varietasnya. Jenis stroberi di kawasan ini, mengalami penurunan kualitas serta produktivitasnya.

"Apalagi saat ini diperparah dengan curah hujan yang tinggi," katanya. Penurunan produksi stroberi ini begitu dirasakan oleh produsen makanan olahan berbahan dasar strawberry seperti usaha YurryBerry.

Menurut pemilik usaha Mohammad Shollah, saat ini harga strawberry kualitas rendah atau biasa juga disebut barang bs seharga Rp12.000 per kilogram, dari sebelumnya antara Rp8000-Rp10.000 per kilogram. 

Sedangkan untuk strawberry kualitas abres (campuran) dari sebelumnya Rp13.000 perkilogram, kini dijual petani antara Rp15.000-Rp16.000 per kilogram.

"Untuk industri rumahan harga itu memberatkan. Saya dapat order buat keripik strawberry, karena harga strawberrynya saja sudah Rp16.000, akhirnya saya batalkan. Karena biaya produksi yang masih bisa ditolelir maksimal Rp10.000," ujarnya.

Meski harga strawberry saat ini sedang mahal, tapi untuk industri rumahan seperti dirinya tidak terlalu kelimpungan. Karena memang, kebanyakan dari industri rumahan itu berproduksi berdasarkan pesanan. Sehingga, tidak berproduksi setiap hari.

"Kalau home industry itu tidak seperti perusahaan besar yang produksinya harus kontinu serta dipatok pada jumlah yang ribuan. Kalau kami, produksinya menurut pesanana saja," ujarnya.

Cara lain untuk mensiasati mahalnya stroberi ini, yakni dengan memproduksi makanan olahan yang tidak terlalu banyak membutuhkan strawberry. Seperti manisan bola salju. Bahan bakunya pepaya muda dan stroberi. Dengan perbandingan pepaya 90% dan sisanya strawberry.

"Untungnya kami tidak 100% mengandalkan produk olahan yang banyak menggunakan strawberry, seperti selai, dodol dan lainnya. Sehingga, saat sulit bahan baku stroberi pun usaha kami masih bisa bertahan," paparnya.(k6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdi Ardia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper