Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inilah Tiga Sektor Industri Andalan Pada 2014

Pemerintah mencatat sektor industri angkutan, mesin, dan peralatan, termasuk industri otomotif masih akan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang cukup tinggi tahun ini, bersama industri besi baja dan industri pupuk, kimia, serta barang dari karet.

Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah mencatat sektor industri angkutan, mesin, dan peralatan, termasuk industri otomotif masih akan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang cukup tinggi tahun ini, bersama industri besi baja dan industri pupuk, kimia, serta barang dari karet.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, ada tiga sektor industri yang mampu bertahan, bahkan mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi tahun ini. Ketiga industri tersebut a.l industri besi baja dengan pertumbuhan 9,8%-10,3%.

Selanjutnya industri alat angkutan, mesin dan peralatannya dengan pertumbuhan 9,7%-10,2% dan industri pupuk, kimia dan barang dari karet dengan pertumbuhan 5,9%-6,1%.

Untuk industri besi baja dan industri alat angkutan, mesin dan peralatannya prediksi pertumbuhan tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan tahun lalu. Namun, untuk industri pupuk, kimia, dan barang dari karet meningkat cukup tinggi. Tahun lalu pertumbuhan hanya 3,66%.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan sektor industri otomotif dan angkutan terus tumbuh dengan cepat, mengekor sektor industri baja. Pasar kelas menengah yang tinggi dinilai sebagai faktor yang membuat industri ini terus tumbuh.

Masih menarik. Industri baja pertumbuhannya bisa 11% tahun ini, untuk otomotif di bawah itu sedikit. Industri-industri itu masih bisa jadi andalan 2014, ” kata Hidayat di kantor Kemenperin akhir pekan ini.

Begitu juga dengan sektor kimia. Hidayat mengatakan, mengatakan setelah 2 tahun tertunda untuk merealisasikan investasi di Indonesa, Lotte Chemical kembali menegaskan akan tetap berinvestasi membangun kompleks pabrik petrokimia di Indonesia.

Saat ini, kata Hidayat, pihak Lotte Chemical masih berunding mengenai lahan, khususnya soal harga dengan pihak PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai pemilik lahan.

Ini tergantung mereka bisa menyelesaikan tanahnya atau tidak (realisasi investasi dilakukan semester I), saya akan usahakan harus konstruksi 2014 ini, investasi US$5 miliar harus diusahakan,” kata Hidayat.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper