Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KUD Bisa Peroleh Dana Bansos, Ini Kriterianya

Pemerintah mendorong koperasi unit desa yang produktif untuk meningkatkan sarana pemasaran produk usaha kecil dan menengah melalui bantuan pembiayaan yang bersumber dari dana bantuan sosial.
Uang Rupiah/Bloomberg
Uang Rupiah/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mendorong koperasi unit desa yang produktif untuk meningkatkan sarana pemasaran produk usaha kecil dan menengah melalui bantuan pembiayaan yang bersumber dari dana bantuan sosial.
 
Emilia Suhaimi, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, menjelaskan bantuan itu hanya diberikan ke koperasi unit desa (KUD) yang benar-benar memiliki track record bagus dalam kinerjanya.
 
”KUD Buana Bhakti di Sukabumi, Jawa Barat terpilih menjadi salah satu penerima bantuan sosial bagi pengembangan sarana pemasaran produk-produk yang dihasilkan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM),” katanya kepada Bisnis, Jumat (10/1).
 
Adapun jumlah bansos yang diberikan ke KUD Buana Bhakti di Paraknsalah tersebut, sebesar Rp600 juta. Program ini merupakan dukungan nyata yang diberikan pemerintah kepada koperasi melalui agenda kemitraan. Dalam konteks ini KUD Buana Bhakti berkolaborasi demean CV Slamet Quail Farm.
 
Menurut Emilia, KUD Buana Bhakti memang layak menerima bantuan dengan alasannya, koperasi itu memiliki potensi investasi yang sangat besar dalam usaha pakan peternakan. Buana Bhakti dan Slamet Quail Farm juga secara bersama memasarkan pakan ternak yang menjadi salah satu komoditas.
 
Bantuan yang diberikan bagi KUD Buana Bhakti sangat besar sekali manfaatnya bagi masyarakat, karena mempunyai unit usaha lumayan besar. Oleh Karena itu sangat berpotensi memberdayakan UKM disekitarnya, terutama di Parakansalak.
 
Itu sebabnya KUD itu memiliki peluang dan kemampuan untuk meningkatkan pengembangan ekonomi masyarakat. Buana Bhakti saat ini memproduksi telur burung puyuh dan masih ada produk kuliner beraneka ragam berbasis telur puyuh.
 
Kebutuhn telur puyuh saat ini sangat besar untuk pasar Jabodetabek. Kebutuhan saat ini sekitar 8 juta telur per minggu, sementara pasokan yang tersedi baru sekitar 9 juta per bulan, atau sekitar 28% yang baru bisa dipenuhi.
 
”Berarti masih ada sekitar 72% kebutuhan telur burung puyuh yang harus dipenuhi. Kebutuhan ini yang harus dimanfaatkan KUD Buana Bhakti guna lebih mengembangkan usaha bersama anggotanya,” tutur Emilia Suhaimi.
 
Meski demikian, melalui stimulus dari Kementerian Kopersi dan UKM, KUD Buana Bhakti diyakini mampu meningkatkan kinerj untuk menyediakan dan menyalurkan pakan burung puyuh. Dengan demikian bisa memasarkan dengan mudah dn pasarnya juga lebih luas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper