Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Pupuk Kujang Gagal Penuhi Target

Selama 2013, PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) gagal memenuhi target membukukan laba sebesar Rp550 miliar. Pasalnya, di tahun kemarin PKC hanya mampu meraup untung hingga Rp461 miliar
Pupuk/Bisnis
Pupuk/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG- Selama 2013, PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) gagal memenuhi target membukukan laba sebesar Rp550 miliar. Pasalnya, di tahun kemarin PKC hanya mampu meraup untung hingga Rp461 miliar. 

Meski begitu, bila dibandingkan dengan perolehan laba 2012 sebesar Rp348 miliar mengalami peningkatan sebesar 32%.

Direktur Utama PT Pupuk Kujang Cikampek Bambang Tjahjono mengatakan turunnya pendapatan tersebut disebabkan karena hasil produksi pupuk sepanjang 2013 tak sesuai target. 

"Hal ini karena ada masalah kerusakan mesin di dua pabrik urea. Sampai akhir tahun, produksi urea hanya mencapai 885.000 ton atau hanya terealisasi 91% dari target 970.000 ton. Untuk NPK, yang terealisasi hanya 148.000 ton atau 66% dari target 225.000 ton," katanya, kepada Bisnis, Jumat (3/1/2014).

Selain karena kerusakan mesin, adanya kebocoran pada reformer pabrik amoniak. Kebocoran pada kompresor udara 101-J, perbaikan Carbamat Condenser di pabrik urea 1B. 

Dengan kendala yang ada tersebut menyebabkan pabrik K1A berhenti berproduksi selama 82 hari termasuk program perbaikan tahunan dan Kujang 1B selama 30 hari. Tapi dengan penanganan yang tepat, pabrik dapat kembali beroperasi dan berproduksi seperti biasa.

Sedangkan di bidang pemasaran, penjualan Urea Desember 2013, PT Pupuk Kujang telah menjual sebanyak 849.524 ton atau 94% dari target sebesar 900.000 ton. 

Untuk penjualan pupuk NPK di tahun 2013 sebanyak 140.106 ton atau 62% dari target sebesar 225.000 ton. Penjualan pupuk organik mencapai angka 24.861 ton atau 62% dari target sebesar 40.000 ton. 

Adapun untuk penjualan amoniak mencapai 65.847 ton atau 84% dari target sebesar 78.490 ton. Meski demikian harga jual tidak begitu menggembirakan, karena harga internasional turun terus sejak Februari 2013.

Selama ini PKC diklaim telah bisa mengamankan suplai pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Barat dengan melakukan langkah-langkah dalam mengamankan suplai pupuk bersubsidi a.l penerapan sistem DO Online, penempatan petugas pemantau distribusi di lapangan, penyediaan kendaraan pengangkut pupuk untuk daerah remote (terpencil) dan sistem pelaporan F5 & F6 secara online.

Saat ini PKC telah mengekspor produk urea 65.534 ton dalam bentuk kontainer meskipun pasarnya belum begitu besar.

Dalam menghadapi musim tanam 2014, pihaknya melalui berbagai upaya persiapan baik dalam bidang produksi maupun pemasaran, telah menyiapkan stok yang cukup di gudang lini III yang menjadi tanggung jawab distribusi PKC.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdi Ardia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper