Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah berencana membuka izin impor sapi baik dari bakalan maupun siap potong hingga 130.000 ton pada tahun depan.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan mengatakan keputusan tersebut sesuai dengan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat koordinasi beberapa waktu lalu.
"Jumlah impor setara 722.000-750.000 ekor sapi tersebut merupakan usulan dari Kementerian Pertanian. Harapannya, agar tercipta keseimbangan antara peternak dan feedloter sehingga harga bisa dipertahankan dan tidak terlalu rendah," kata Bachrul kepada wartawan, Kamis (19/12/2013).
Dia menambahkan jumlah tersebut belum merupakan keputusan final. Pihaknya masih menunggu angka usulan permohonan impor dari feedloter berdasarkan rekomendasi tersebut.
Kendati demikian, Bachrul berharap komposisi impor sapi bakalan dan siap potong bisa berkisar antara 60:40 hingga 70:30. Pihaknya telah menjelaskan kepada importir bahwa ketersediaan sapi bakalan dan siap potong di Australia tidak seimbang.
Negeri Kanguru, sebagai pemasok utama kebutuhan sapi Indonesia, hanya mampu menghasilkan 400.000-500.000 ekor sapi bakalan setiap tahun. Sisanya kebanyakan adalah sapi siap potong.
Dia menjelaskan ketimpangan permintaan akan sapi bakalan di Australia berisiko meningkatkan harga sapi hidup. Padahal, impor sapi bakalan masih akan diutamakan.
Menurutnya, sapi bakalan harus mendapatkan izin yang lebih banyak karena bisa memberikan nilai tambah di dalam negeri. Kemendag akan menyesuaikan volume izin agar importir tidak berebut untuk impor sapi bakalan.
2014, Sapi Hidup Diimpor 130.000 ton
Pemerintah berencana membuka izin impor sapi baik dari bakalan maupun siap potong hingga 130.000 ton pada tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rio Sandy Pradana
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
27 menit yang lalu