Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI-Jepang Bahas Proyek Transportasi Prioritas

Pemerintah Indonesia dan Jepang tengah membahas kerjasama proyek transportasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) di Tokyo.

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Jepang tengah membahas kerja sama proyek transportasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) di Tokyo.

Menko Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan kedua negara telah menyepakati 5 proyek flagship dari 20 proyek utama dalam Steering Committee on Metropolitan Priority Area (MPA) sebelumnya.

“Intinya kita [RI-Jepang] sepakat untuk mempercepat implementasi kerjasama dan promosi investasi dalam pertemuan keempat MPA ini,”katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (11/12/2013).

Kelima proyek tersebut antara lain meliputi, pertama adalah groundbreaking pembangunan proyek Jakarta Mass Rapid Transit (MRT) jalur Utara dan Selatan.

Proyek pertama tersebut juga termasuk rekonstruksi stasiun pompa timur di Pluit dan Komunitas Pintas dan MRT Jalur Timur-Barat dan Jawa-Sumatra Interconnection Transmission Line dipercepat pada tahun 2020.

Kedua adalah kesiapan pihak Jepang untuk memfasilitasi pinjaman pembangunan (Official Development Assistance/ODA) untuk proyek MRT Jalur Utara-Selatan, MRT jalur Timur-Barat, dan Jawa-Sumatra Interconnection Transmission Line serta pinjaman untuk sektor pertanian, drainase dan energi.

Sementara itu, poin ketiga yang dibahas adalah percepatan formulasi proyek pembangunan pelabuhan Internasional baru Cilamaya dan pembangunan konstruksi akses jalan, melalui kolaborasi dengan pihak swasta dan pemerintah kedua negara.

Poin keempat yaitu kesepakatan mengenai pembuatan fasilitas pendukung MPA dan akselerasi kerjasama pemerintah swasta (KPS) dan yang terakhir adalah studi kelayakan wilayah Jakarta-Bandung sebagai bagian dari proyek Jakarta – Surabaya Kereta Api Ekspres.

Selain itu, Hatta juga menyebutkan kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerjasama investasi dengan meninjau kembali regulasi untuk mempromosikan investasi langsung dari Jepang ke Indonesia, termasuk dalam hal kemudahan lisensi impor, prosedur bea masuk pelabuhan, isu visa tenaga kerja, serta prediktabilitas hukum dan regulasi.

“Urgensi pembangunan konektifitas infrastruktur ini diharapkan dapat menfasilitasi pergerakan barang, jasa dan tenaga kerja serta meningkatkan daya tarik investasi Indonesia,”imbuhnya.

Dia juga berharap peningkatan investasi Jepang di Indonesia dapat menciptakan hub untuk investasi dan perdagangan dengan Jepang di Asean.

Hasil dari Pertemuan Keempat MPA tersebut akan dilaporkan kepada kedua pemimpin negara yang akan melakukan pertemuan bilateral pada 13 Desember 2013, bertepatan dengan KTT Perayaan ke-40 kerja sama ASEAN- Jepang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper