Bisnis.com,JAKARTA - Pelaku usaha cetakan plastik dan aluminium (molding and dies) menargetkan pada 2015 tingkat kandungan lokal mesin dan komponen yang dipakai industri mold and dies mencapai 60%.
Assistant Manager Indonesia Mold and Dies Industry Assosiation (IMDIA) Rudianto mengatakan ketergantungan komponen mesin industri mold and dies dari impor dapat dikurangi secara bertahap. Artinya, mayoritas kebutuhan mesin dan komponen untuk industri mold and dies bisa memanfaatkan pasokan domestik.
Dari data IMDIA, pada 2009 tingkat kandungan lokal mesin 30%. Pada 2010 meningkat 36%. Sedangkan pada 2011 menjadi 40%, pada 2012 lokalisasi komponen dan mesin 45%. Pada 2013 lokalisasi komponen mesin 50%.
Di Indonesia ada 388 perusahaan mold and dies. Rinciannya sebanyak 241 perusahaan merupakan perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan sisanya 112 perusahaan asing yang berasal dari Jepang, Korea, dan beberapa negara lainnya.
”Dari tahun ke tahun terus meningkat. Jadi kita tidak bergantung lagi pada asing mengenai komponen mesin produksi mold and dies. Di tahun 2014 kita targetkan memakai komponen buatan lokal 55%. Dan untuk 2015, kami yakin bisa menembus 60%,” terang Rudianto kepada Bisnis, Minggu (8/12).
Rudianto mengatakan selama ini mesin dan komponen yang dibutuhkan industri mold and dies bergantung pada impor. Hal itu lantaran kemampuan produksi dan kebutuhan di dalam negeri masih minim.
”Dari asosiasi, mesin manufaktur atau mesin produksi kami masih mengandalkan dari luar negeri. Kalau pun ada yang bisa bikin sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan, tapi kualitasnya belum teruji,” terang dia.
Pihaknya menerangkan mesin berpresisi tinggi untuk membuat mold and dies belum bisa dibuat oleh produsen domestik. Dengan kondisi tersebut, produsen harus mengandalkan mesin impor.
Rudi menjelaskan akan mengimpor mesin terbaru dengan teknologi canggih serta presisi tinggi. Karena hal itu berpengaruh pada kualitas hasil produksi.
Rudi mengakui industri mold and dies di Indonesia khususnya dibidang elektronik dan otomotif untuk tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Penjualan mobil dan elektronik meningkat 10%. Angkanya untuk mobil tahun ini 1,2 juta unit, sedangkan pada 2012 hanya 1 juta unit. Untuk sepeda motor juga ada peningkatan, pada 2013 angka penjualan mencapai 7,8 juta unit, sedangkan pada 2012 menembus 7,2 juta unit.