Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah kalangan mendesak sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) untuk menggenjot iklim investasi daerah sehingga mampu meningkatkan kinerja ekonomi nasional.
Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie mengemukakan sinergi diperlukan untuk menyelaraskan kebijakan antara pusat dan daerah sehingga daerah mampu berkontribusi maksimal bagi ekonomi nasional.
“Sinkronisasi ini penting karena faktanya saat ini, kebijakan pusat dan daerah sering berlawanan. Kalau ketidakpastian ini dibiarkan, investor bisa-bisa tidak berminat untuk investasi di daerah,”katanya di Jakarta, Rabu (4/11/2013).
Dia mengatakan kunci penting peningkatan investasi adalah kestabilan ekonomi dan politik. Apalagi, banyak sekali kepala daerah yang terjerat kasus hukum akibat kebijakan pusat dan daerah yang selalu berlawanan.
Setiap daerah, sambungnya, memiliki potensi yang berbeda-beda, tetapi hingga saat ini pemda belum memiliki kewenangan sepenuhnya untuk mengelola dan mengembangkan potensi tersebut akibat tumpang tindih wewenang pusat dan daerah.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Politik, Hukum, dan Hubungan Antar Lembaga Reydonnyzar Moenek menuturkan kepastian hukum berperan cukup penting dalam stabilisasi iklim investasi di daerah.
Untuk menciptakan iklim investasi yang stabil dan sehat, dirinya mengungkapkan terdapat tiga hal yang harus dilakukan pemda yaitu tata kelola investasi, kualitas sumber daya manusia, dan kualitas pelayanan dan perijinan.
Di lain pihak, Sekretaris Komite EkonomiNasional(KEN)Aviliani memaparkan tren ekspor komoditas yang sebagian besar dihasilkan di daerah membuat ekspor Indonesia memiliki daya saing yang rendah.
“Seharusnya kita mencoba kategori ekspor yang berpotensi meningkatkan nilai tambah bukannya mengekspor bahan mentah. Apalagi, harga komoditas diprediksi stagnan atau bahkan turun pada tahun mendatang,”tekannya.
Dia menambahkan peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama di daerah memegang peranan kunci dalam perkembangan inovasi teknologi guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Tapi kita masih melihat angka melek huruf bahkan kurang gizi masih banyak tersebar di daerah,”katanya.