Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLTU Cirebon Unit II Beroperasi 2018

PT Cirebon Electric Power menargetkan ekspansi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) unit 2 berdaya 1x1.000 Mega Watt (MW) dengan nilai investasi US$2 miliar akan commercial on date (COD) pada 2018.

Bisnis.com, CIREBON--PT Cirebon Electric Power menargetkan ekspansi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) unit 2 berdaya 1x1.000 Mega Watt (MW) dengan nilai investasi US$2 miliar akan commercial on date (COD) pada 2018.

Vice President Director PT CEP Eddy Junaedy Danu mengatakan saat ini pihaknya dalam proses negosiasi teknis dan harga listrik. Dia juga memastikan bahwa perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement) selesai pada awal tahun depan.   

"Tahun depan semua negosiasi dan kontrak selesai, sehingga Juni atau Agustus [2014] mulai konstruksi," katanya, Kamis (5/12/2013).

Ekspansi unit 2 ini akan menggunakan teknologi super ultra critical untuk pembakaran batu bara. Teknologi ini juga direncanakan digunakan PLTU Batang.

Eddy mengharapkan harga listrik unit kedua sama dengan harga listrik PLTU Batang karena kesamaan teknologi. Hal ini berarti harga listrik akan lebih tinggi dari unit 1 yang senilai US$0,43 per kilo Watt hour (kWh).

Pendanaan ekspansi unit 2 berasal dari Japan Bank for International Cooperation (JIBIC) dan dari Korea Selatan. Kedua pihak pendanaan tersebut meminta jaminan dari pemerintah.

"Tetapi itu terserah pemerintah karena memberikan jaminan adalah hak mereka," imbuh Eddy.

Selain membangun unit kedua, CEP juga berencana akan ekspansi pembangkit unit ke 3 dan 4. Masing-masing memproduksi listrik berdaya 660 MW dan 1.000 MW.

Unit 3 direncanakan dibangun di lahan milik perusahaan konsorsium antara PT Indika Energi Tbk, Komipo, dan Marubeni ini. Untuk unit yang keempat akan dibangun sekitar 5 km dari ketiga unit tersebut.  

Saat ini untuk membangkitkan unit 1 berdaya 660 MW, PLTU membutuhkan 2,6 juta ton batu bara per tahun dari PT Adaro Tbk dan PT Kideco yang dibeli oleh PLN.

Batu bara yang digunakan untuk PLTU tersebut berjenis low rank coal dengan kadar 4.500 kkal.

Sebelumnya, Direktur Konstruksi dan Energi Terbarukan PLN Nasri Sebayang mengatakan negosiasi harga untuk unit ke dua masih menunggu harga keekonomian dunia.

"Kami sudah mendapat persetujuan dari pemerintah untuk ekspansi ini," katanya.

Pembangunan unit 2 diperkirakan akan selesai dalam waktu 46 bulan atau kurang lebih 3-4 tahun. Pembangunan tersebut sudah termasuk penyelesaian pendanaan selama 6 bulan.  (ra)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Inda Marlina
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper