Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UE Terapkan Wajib Labeling Pada Produk Minyak Nabati

Kawasan Eropa akan memberlakukan penerapan labeling produk makanan yang mengandung minyak nabati, melalui langkah ini konsumen akan mengetahui jenis minyak nabati yang digunakan dalam proses produksi produk tersebut.

Bisnis.com, JAKARTA – Kawasan Eropa akan memberlakukan penerapan labeling produk makanan yang mengandung minyak nabati, melalui langkah ini konsumen akan mengetahui jenis minyak nabati yang digunakan dalam proses produksi produk tersebut.

Sekjen Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit (Gapki) Joko Supriyono berpendapat langkah tersebut sebagai indikasi memojokkan produk-produk yang mengandung minyak kelapa sawit atau CPO. Hal tersebut tidak seharusnya terjadi karena terkesan diskriminasi. Selan itu, pengusahaan perkebunan kelapa sawit dilakukan secara benar dan memperhatikan aspek lingkungan.

“Kalau langkah tersebut [labelling] sebagai upaya menghadang laju pertumbuhan industri CPO, ya salah. Ini sudah tidak wajar dan cenderung diskriminasi,” katanya ketika di hubungi Bisnis, Kamis (5/12/2013).

Selain pelabellan tersebut, beberapa negara di Eropa seperti Belanda, Belgia, Inggris, Perancis dan German pada 2015 akan menerapkan kebijakan melarang peredaran minyak sawit non sertifikat dan hanya membeli minyak sawit bersertifikat.

Menanggapi hal ini, Joko meminta kalangan Eropa meninjau ulang rencana tersebut, dia menilai kebijakan tersebut berpotensi menjadi bumerang bagi Eropa karena bagaimanapun juga kawasan tersebut masih membutuhkan supply minyak kelapa sawit sebagai bahan baku industrinya.

“Eropa tetap membutuhkan CPO karena industrinya. Jadi kebijakan labelling maupun pembelian CPO bersertifikat berpotensi menghambat industri mereka sendiri, karena itu kebijakan ini tidak akan mudah diterapkan,” jelasnya.

Joko justru melihat hal ini sebagai langkah Eropa untuk menghambat perdagangan CPO Indonesia yang saat ini sedang tumbuh. Karena itulah, pemerintah Indonesia seharusnya melakukan komplain kepada mereka karena kebijakan tersebut cenderung diskriminatif.

Sementara itu, Direktur RSPO Indonesia Desi Kusumadewi mengatakan pihaknya akan terus mengupayakan meningkatkan pemakaian minyak kelapa sawit bersertifikat.

Dia beralasan bahwa perkebunan yang menghasilkan minyak kelapa sawit bersertifikat RSPO merupakan perkebunan berkelanjutan yang ramah lingkungan. “Kami yakin CSPO atau CPO bersertifikat akan semakin diminati,” katanya.

Karena itu, pihaknya tengah mengusulkan pembuatan labeling tersendiri, konsumen akan mengetahui bahwa produk yang akan dibelinya menggunakan minyak kelapa sawit yang sudah tersertifikasi RSPO.

Dia yakin, dengan cara ini kepercayaan konsumen terhadap produk CPO bersertifikat akan meningkat dan konsumen bersedia membeli produk-produk berlabel tersebut. “Sudah ada beberapa produk yang menggunakan label RSPO meskipun belum banyak, tetapi kami yakin akan meningkat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper