Bisnis.com, JAKARTA—Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menilai produktivitas sumber daya manusia harus segera ditingkatkan guna menghindari jebakan masyarakat berpenghasilan menengah yang berpotensi menghambat pertumbuhan Indonesia .
“Dari 113 negara yang terklasifikasi berpendapatan menengah di tahun 1960, hanya 13 negara yang berhasil naik tingkat menjadi berpendapatan tinggi,” ujar Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Luky Alfirman, di Depok (3/12/2013).
Menurutnya, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia terus konsisten berada pada level 6% pe rtahun maka pada 2030 Indonesia diprediksi masuk dalam tujuh negara penggerak ekonomi dunia. Namun menurutnya hal tersebut akan sulit tercapai jika negara tidak menjaga produktivitas dari sumber daya yang dimiliki saat ini.
Negara harus siap bersaing dengan negara lain yang berada pada level sama dengan Indonesia seperti Vietnam, Bangladesh, dan lainnya yang telah menawarkan harga upah pekerja lebih murah dibandingkan dengan Indonesia. Namun di sisi lain menurutnya Indonesia juga harus mampu berkompetisi dengan negara maju di asia seperti China dan Korea Selatan.
Negara, katanya, harus dapat mengendalikan angka kemiskinan dengan menyediakan lapangan kerja guna menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Saat ini Indonesia tergolong pada lower-middle income dengan pendapatan per kapita US$2.000-US$7.250 namun, jika posisi tersebut bertahan terus menerus dan diiringi dengan pertumbuhan ekonomi yang lambat maka Indonesia akan masuk pada middle income trap.