Bisnis.com, BANDUNG—PT Bio Farma (Persero), produsen vaksin milik negarai, mendapatkan bantuan berupa transfer teknologi dari Bill and Melinda Gates Foundation untuk mengembangkan vaksin baru.
Kepala Bagian Humas Bio Farma N.Nurlaela mengatakan dukungan dan bantuan tersebut telah dijajaki sejak 2012 setelah Bio Farma mengikuti pertemuan global bersama produsen vaksin lainnya dari berbagai negara yang saat itu dihadiri pula oleh bos Microsoft Corp Bill Gates.
"Ini merupakan transfer teknologi dari Bill and Melinda Gates Foundation kepada beberapa industri vaksin di negara berkembang, salah satunya Bio Farma yang mendapatkan kesempatan dan kepercayaan dari lembaga tersebut," katanya selepas memberikan upgrading class bagi wartawan Bisnis di Kantor Perwakilan Bisnis Indonesia-Jawa Barat, Bandung, Jumat (29/11/2013).
Dia menyatakan Bill and Melinda Gates Foundation sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Bio Farma, yaitu fokus memenuhi kebutuhan vaksin bagi negara-negara berkembang dengan harga yang terjangkau.
Saat ini, ungkapnya, karyawan Bio Farma tengah mendapatkan pendidikan di Amerika Serikat yang difasilitasi oleh Bill and Melinda Gates Foundation untuk meningkatkan kompetensi dalam mempelajari teknologi baru vaksin pneumokokus, pencegah Invasive Pneumococcal Disease (IPD).
"Jadi sekarang karyawannya dulu dibawa ke sana untuk transfer teknologi, dalam upaya peningkatan kompetensi sebagai tahapan pertama. Baru setelah itu yang kedua dari segi kapasitasnya," jelasnya.
Dia melanjutkan perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi vaksin dan membangun fasilitas baru supaya produk inovasi baru yang sedang dikembangkan dapat direalisasikan dalam bentuk produk.
"Itu salah satu CSR dari mereka, mereka memiliki banyak sekali teknologi yang sangat mahal dan tidak terjangkau untuk negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Mereka berikan kepada perusahaan yang sudah memiliki kesiapan, seperti Bio Farma," ujarnya.