Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Persentase Kemiskinan 2013 Sulit Terealisasi

Pemerintah pesimistis dapat mencapai target kemiskinan sebesar 10,5% hingga akhir 2013.

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah pesimistis dapat mencapai target kemiskinan sebesar 10,5% hingga akhir 2013.

Menteri Bappenas Armida Alisjahbana mengakui target kemiskinan sebesar 10,5% pada 2013 merupakan angka yang cukup tinggi di tengah ketidakpastian makro ekonomi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Sampai saat ini kami berharap target tersebut dapat tercapai, setidaknya kalau tidak tercapai bisa mendekati angka tersebut [10,5%],” ujarnya, Kamis (28/11/2013).

Menurutnya, target pencapaian tersebut sangat dipengaruhi oleh angka inflasi. Padahal Bappenas memperkirakan inflasi hingga akhir tahun akan lebih dari 8% sedangkan inflasi tahun lalu hanya berkisar 3%-5%.

Tingkat inflasi yang tinggi, sambungnya, berkaitan erat dengan kenaikan harga dan nantinya berdampak pada daya beli konsumen.

“Inflasi yang tinggi itu akan mempengaruhi target kemiskinan karena diluar skenarion yang sudah dibuat,”katanya.

Tidak hanya inflasi, dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) masih belum usai sehingga menambah beban kemiskinan bertambah berat

“Lagipula efek program kompensasi pemerintah pasca kenaikan BBM masih butuh waktu yang lama untuk membalikkan kondisi yang ada,”ucapnya.

Selain itu, dia juga mengakui pergerakan kenaikan pendapatan masyarakat yang masuk garis kemiskinan tidak secepat pergerakan pendapatan pada kelas menengah.

Namun, dia meyakinkan pemerintah akan menjaga agar masyarakat miskin tidak menjadi makin miskin dengan berbagai kebijakan ekonomi yang ada.

“Yang kaya boleh lebih kaya, tapi yang miskin tidak mungkin makin miskin. Saya jamin itu,” katanya.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper