Bisnis.com, JEMBER - PT Mitratani Dua Tujuh tahun ini diyakini mampu membukukan pendapatan Rp102,3 miliar melalui ekspor kedelai edamame dan okura 5.593 ton ke Jepang.
Realisasi ekspor kedelai Mitratani pada tahun lalu Rp88 miliar.
Perusahaan patungan milik PT Bahana Artha Ventura dengan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) itu membudidayakan kedelai edamame seluas 900 hektare per tahun di Jember, Jawa Timur, dengan menyewa lahan petani.
Direktur PT Mitratani Dua Tujuh Wasis Pramono mengatakan daya serap pasar internasional atas komoditas kedelai edamame cukup terbatas, sedangkan sejumlah negara Asia juga menjadi produsen sayuran tersebut seperti China, Taiwan dan Thailand.
Menurut dia, Indonesia memiliki kelebihan sebab bisa membudidayakan kedelai edamame sepanjang tahun, sedangkan negara-negara lain hanya bulan-bulan tertentu sebab iklimnya kurang mendukung.
Karena itu, Mitratani Dua Tujuh mampu memenuhi mengekspor kedelai edamame secara berkelanjutan sepanjang tahun.
“Panen kedelai edamame di wilayah kami tahun ini berlangsung bagus, sehingga kami yakin bisa mengekspor komoditas itu sesuai target sebanyak 5.593 ton senilai Rp102,3 miliar. Nilai ekspor tahun lalu hanya Rp88 miliar,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa (19/11 2013).
Sebanyak 80% dari penjualan kedelai edamame dan okura yang dilakukan Mitratani Dua tujuh ditujukan pasar ekspor terutama ke Jepang.