Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan 13 Pabrik Smelter Baru Mencapai 10%

Pembangunan 13 pabrik pengolahan dan pemurnian bijih mineral (smelter) baru terealisasi 10%. Total, ada pembangunan 28 smelter.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan 13 pabrik pengolahan dan pemurnian bijih mineral (smelter) baru terealisasi 10%. Total, ada pembangunan 28 smelter.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dede Ida Suhendra mengatakan perusahaan-perusahaan tersebut masih mengajukan proposal pembangunan dan masih dalam proses studi kelayakan atau feasibility study (FS).

Meski demikian, separuh lagi dari 28 smelter sudah mengalami kemajuan lebih dari 50%. Sebanyak 5 pabrik di antara 15 smelter tersebut merupakan pengolahan dan pemurnian bijih dan pasir besi.

"Selain bijih dan pasir besi, [smelter] yang mengalami kemajuan adalah mangan dan zirkonium," katanya seusai memberi keterangan di acara The 3rd Annual Asia Nickel, Selasa (19/11/2013).

Pemerintah menyatakan terdapat 3 perusahaan yang tengah membangun smelter mangan. Untuk smelter zirkonium, sejumlah 5 perusahaan tengah dalam proses pembangunan.

Pembangunan smelter akhir-akhir ini marak dilakukan menjelang Januari 2014, di mana dalam UU No.4/2009 menyebutkan akan melarang ekspor bijih mineral sebelum diolah dan dimurnikan dalam kadar tertentu.

Mengenai pelarangan ekspor tersebut, pemerintah mewacanakan ekspor bijih mineral masih bisa dilakukan pada perusahaan yang berkomitmen membangun smelter.

Namun, wacana tersebut belum bisa dilakukan jika tidak mendapat lampu hijau dari DPR. Oleh karena itu, jika DPR tidak memberi respon hingga awal tahun depan, maka pelarangan ekspor tetap berlaku.

"Meski sudah disampaikan kami mengapresiasi [perusahaan] yang serius bangun smelter, tapi jika tidak ada sinyal dari DPR, ya tetap tidak bisa ekspor tahun depan," kata Dede.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Inda Marlina
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper