Bisnis.com, JAKARTA - Penyerapan tenaga kerja diprediksi akan mengalami perlambatan seiring dengan melemahnya pertumbuhan industri dan ekonomi di Tanah Air.
Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kemenakertrans Reyna Usman mengatakan pertumbuhan industri sangat berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Kemenakertrans memprediksi ada perlambatan pertumbuhan sektor industri pada semester II/2013.
“Gejolak ekonomi global yang mempengaruhi tumbuhnya sektor industri akan langsung berdampak pada penyerapan tenaga kerja,” katanya kepada Bisnis hari ini, Kamis (17/10/2013).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah kemenakertrans, kata Reyna, hingga septermber 2013 penyerapan tenaga kerja untuk sektor formal dan informal hanya sebesar 1,22 juta orang. Padahal pada tahun ini, ditarget 3,3 juta tenaga kerja terserap dari 7,61 juta penganggur di Tanah Air. Angka pengangguran itu mencapai 6,32% dari angkatan kerja yang terinci sebanyak 120,41 juta.
Minimnya penyerapan tenaga kerja oleh pasar itu, lanjutnya, juga dipicu oleh minimnya ketrampilan dan pengetahuan dari sebagian besar angkatan kerja. Tercatat sebanyak 57,64 juta atau 48,87% angkatan kerja hanya berpendidikan sekolah dasar.
Untuk itu, Kemenakertrans akan menggenjot sektor informal dengan memacu tumbuhnya industri berbasis usaha kecil menengah (UKM). “Ini salah satu cara untuk meminimalisasi angka pengangguran di Tanah Air.”
Selain itu, pengembangan potensi ekonomi berupa pengembangan infrastruktur berbasis komunitas, terutama di daerah pedesaan juga digenjot.
Beberapa waktu lalu, Kementerian Perindustrian pimpinan MS Hidayat Hidayat menyatakan pesimistis atas target pencapaian pertumbuhan industri sebesar 6,5%. Jika pertumbuhan ekonomi hanya 5,9%, pertumbuhan industri 6,5% akan sulit dicapai.
Menanggapi minimnya serapan tenaga kerja akibat merosotnya pertumbuhan industri, Sofjan Wanandi, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia mengatakan pada kondisi ini sudah saatnya pemerintah yang bekerja.
Pemerintah harus mampu menangkap peluang lapangan pekerjaan yang bisa diciptakan.
Untuk meningkatkan serapan tenaga kerja, pemerintah harus terus memperbaiki infrastruktur guna memberikan jalur pada industri UKM. “Pemerintah harus menyediakan sarana survive untuk pengangguran,” katanya.