Bisnis.com, JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional sedang menyusun formula guna memperluas sumber-sumber dana jangka panjang baru untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur.
“Kami tengah mencari terobosan baru dalam pembiayaan infrastruktur atau disebut dengan creative funding. Tapi kemungkinan ini baru diterapkan pada RPJM 2015-2019,” ujar Bambang Prihartono, Direktur Transportasi Bappenas, Jumat (20/9).
Menurutnya, banyak sekuritas yang tertarik untuk masuk dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur dalam negeri. Dia mengklaim Bappenas tengah menyusun formula yang tepat dalam skema pembiayaan infrastruktur nantinya.
Dia mengungkapkan tujuan pemerintah mencari teroboson-terobosan baru dalam pembiayaan infrastruktur tersebut guna mengurangi semakin tingginya gap dalam memenuhi kebutuhan anggaran infrastruktur dalam masa mendatang.
Namun, dia belum bisa memerinci rencana pencarian sumber dana baru tersebut karena masih dalam proses internal. Seperti diketahui, selama ini sumber dana pembiayaan infrastruktur berasal dari penerbitan surat berharga negara (SBN) yang berbasis proyek atau project financing sukuk..
Bambang mengaku sumber dana lainnya seperti dana pensiun, dana haji, obligasi dapat digunakan untuk membiayai infrastruktur, namun dana-dana potensial tersebut belum pernah diberdayakan hingga saat ini.
Di tempat berbeda, Iman Sugema, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menuturkan sebaiknya pemerintah tetap berkomitmen untuk mencari pembiayaan melalui dua mekanisme yang sudah ada yakni SBN dan pinjaman langsung luar negeri.
“Takutnya dari terobosan-terobosan baru itu justru akan melanggar undang-undang yang telah ditetapkan. Saya pikir lebih baik pemerintah fokus saja dalam mekanisme pembiayaan lewat SBN atau pinjaman langsung,” tuturnya saat dihubungi.
Dia menilai pemberdayaan sumber dana lainnya seperti dana pensiun, dana haji, obligasi dan lainnya guna mengatasi gap kebutuhan dana infrastruktur dalam negeri yang semakin besar justru hanya menambah risiko-risiko baru.
Seperti diketahui, pemerintah menargetkan kebutuhan dana MP3EI hingga 2014 mencapai Rp4.481 triliun. Sementara, dana yang telah realisasi untuk proyek MP3EI sejak 2011 hingga Juli 2013 mencapai Rp647,42 triliun, atau 14,44% dari target.
Pemerintah mengklaim sekitar 70% realisasi investasi sektor riil dan infrastruktur berada di luar koridor Pulau Jawa, setara dengan Rp453,22 triliun. Sementara sisanya Rp194,2 triliun berada di Pulau Jawa.
Dari sektor infrastruktur, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi penyumbang terbesar terhadap infrastruktur yakni Rp100,5 triliun hingga Juli 2013. Sementara, pemerintah menyumbang Rp99 triliun, swasta Rp14 triliun, dan campuran Rp69 triliun.
Terobosan Baru, Ssttt! Bappenas Susun Formula Sumber Dana Jangka Panjang
Bisnis.com, JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional sedang menyusun formula guna memperluas sumber-sumber dana jangka panjang baru untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur. “Kami tengah mencari terobosan baru dalam pembiayaan infrastruktur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ringkang Gumiwang
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
22 menit yang lalu
Lampaui HET, Harga MinyaKita Melambung Jadi Rp17.056 per Liter
41 menit yang lalu