Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia menjadi tuan rumah konferensi tahunan RSPO ke-11 Annual Roundtable Meeting on Sustainable Palm Oil (RT11), yang akan diadakan 12—14 November 2013 di Medan, Sumatera Utara.
Pertemuan ini di klaim sebagai konferensi minyak sawit bekelanjutan terbesar di dunia.
Dalam siaran persnya hari ini, Selasa (17/9/2013), Sekjen RSPO Darrel Webber konferensi ini akan membahas lebih dalam mengenai Principles & Criteria (P&C) RSPO yang telah direvisi dan juga akan membahas mengenai beberapa aspek penting terkait perkembangan terkini industri minyak sawit dunia.
“Annual Roundtable Meeting ini akan mengakomodir delegasi dari seluruh dunia yang mewakili berbagai kelompok pemangku kepentingan untuk menggali isu-isu dan tantangan yang dihadapi oleh industri minyak sawit,” katanya.
Pertemuan yang diadakan di Santika Premiere yandra Hotel & Convention ini juga akan menjadi forum berbagi pengetahuan, pendapat, sudut pandang serta untuk mempertimbangkan, mendiskusikan dan memformulasikan rencana ke depan dalam rangka memperkuat upaya-upaya yang ada untuk menuju transformasi pasar.
Beberapa topik utama yang akan disampaikan di RT11 nanti mencakup Revisiting the Positives of the Palm Oil Plant RSPO, Understanding the Changes in RSPO Standard 2013,dan juga RSPO Standard 2013 – Inspired Direction and Action.
Konferensi tahunan ini merupakan konferensi kelapa sawit berkelanjutan terbesar di dunia dan diselenggarakan sejak 2003, sebagai sarana untuk bertukar pandangan serta pengalaman diantara para stakeholder bak negara maju maupun negara berkembang.
Pada 2012, acara ini mampu menarik 800 delegasi yang mewakili beragam pemangku kepentingan dalam rantai pasok minyak sawit dan berasal dari 37 negara. Saat ini, sekitar 15% dari total kebutuhan kelapa sawit dunia sudah mendapat sertifikasi atau sudah menjadi CSPO (Certified Sustainable Palm Oil).