Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan tanpa perbaikan defisit neraca pembayaran, ekonomi Indonesia belum aman.
SBY mengakui dalam 2 hari terakhir ada perbaikan kinerja di dalam pasar finansial Indonesia. Perbaikan itu ditunjukan oleh kestabilan nilai tukar rupiah dan penguatan IHSG yang mencapai 5%.
Namun, dia menegaskan perbaikan kinerja tersebut belum menunjukkan ekonomi Indonesia lepas dari ancaman dampak negatif gejolak perekonomian global.
"Sungguh, kalaupun ada peningkatan itu, ekonomi kita belum aman kecuali defisit kita aman dan bulan-bulan ke depan kita perbaiki," kata Presiden dalam Rapat Kabinet Terbatas, Selasa (10/9/2013).
Kepala Negara menginstruksikan agar para menteri, dalam 3 bulan ke depan, melaksanakan paket kebijakan yang telah disiapkan pemerintah.
Dia yakin implementasi kebijakan tersebut mampu mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Saya bukan hanya sekedar ingin selamat dari goncangan baru ini, tetapi saya ingin ekonomi kita bersaing secara global pula," kata SBY.