Bisnis.com, JAKARTA—Geliat sewa apartemen harian memang tengah menjadi tren. Apartemen Sudirman Park, di kawasan Karet Tengsin, Jakarta Pusat, misalnya tak sedikit mengincar pelanggan harian.
Saefudin, agen pemasaran Apartemen Sudirman Park menuturkan keuntungan sewa harian hampir 2 kali lipat dibandingkan sewa bulanan.
Dia memberikan contoh, rerata harga sewa harian untuk 1 bed room (BR) berkisar Rp450.000-Rp550.000. Sementara harga sewa bulanan sebesar Rp8 juta.
Klien yang biasa menyewa Apartemen Sudirman Park kebanyakan para keluarga atau rombongan karyawan sebuah perusahaan yang singgah di Jakarta. Fasilitas yang ditawarkan antara lain air conditioner (AC), LCD TV, lemari es, lemari pakaian, spring bed, sofa bed, kitchen set, microwave, dispenser, dan water heater.
Klien juga bisa mengakses fasilitas dan akses ATM, taxi, mini market, keamanan, kafe, halaman parkir luas, balkon, TV cable, kolam renang, taman bermain anak, dan gedung olahraga yang masing-masing melayani 24 jam.
Hampir 50% Apartemen Sudirman park disewakan harian, bulanan dan tahunan. Sisanya dihuni oleh pemilik. Untuk agen sendiri di Apartemen Sudirman Park kurang lebih ada sekitar 20 agen pemasaran.
Sebagai agen, tentunya Saefudin harus pintar-pintar menggaet pelanggan. Dia harus bersaing dengan agen lain. Caranya, selain mempromosikan via online, dia lebih mengoptimalkan melalui layanan prima.
Setiap ada klien yang memesan unit apartemen, dia memberikan layanan semaksimal mungkin. Tentunya dengan meyakinkan fasilitas hunian sudah siap pakai. Layanan lain misalnya, dia memposisikan pelanggan benar-benar laiknya raja. Maka tak jarang, ponsel Saefudin berdering menerima panggilan dari klien.
"Bukannya sok 'kepedean', sebagai agen, pelayanan saya merasa lebih optimal dibandingkan dengan agen lain. Maaf-maaf saja, kalau agen lain, setelah di-booking, suka terus membiarkan klien begitu saja. Kalau saya enggak," ungkapnya kepada Bisnis belum lama ini.
Hendra Gunawan, agen pemasaran Apartemen Sudirman Park lain menambahkan, pihaknya lebih selektif menerima tamu untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan. Calon klien yang memesan unit apartemen diwawancarai terlebih dulu guna mencari tahu informasi data diri secara jelas.
Pihaknya lebih selektif untuk menerima tamu kalangan anak muda. Contoh risiko tersebut misalnya menjadikan apartemen sebagai tempat ajang maksiat seperti esek-esek dan transaksi narkoba.
"Makanya secara umum, setiap apartemen sewa harian selalu menerapkan pembayaran 2 kali lipat dari harga sewa sebagai jaminan. Jika tamu tidak membuat tingkah, uang jaminan kami kembalikan secara utuh," ujarnya.
Bagi Hecky Soebroto, kue bisnis sewa apartemen memang cukup melezatkan. Direktur Nata Solusi Pratama, perusahaan yang bergerak di bidang aplikasi dan information & technology (IT) itu sudah terjun menyewakan apartemennya sejak 2010.
Hecky punya 1 unit apartemen di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan yang disewakan seharga Rp18 juta per tahun. Sewaktu membeli, pria lulusan Fisika, Institut Teknologi Bandung itu cukup beruntung dengan mengeluarkan kocek Rp260 juta. Apartemen yang dimilikinya seluas 32 meter persegi untuk 2 BR.
"Investasi di properti seperti apartemen ini lumayan juga ternyata dibandingkan ketika saya bermain di saham, untungnya jelas," paparnya kepada Bisnis yang juga menyewakan 1 unit kios di kawasan yang sama.
Merasa bisnis sewa apartemen ini cukup menggiurkan, Hecky berencana membeli lagi apartemen yang sudah lama diincarnya di kawasan Tebet Dalam, Jakarta Selatan. Iseng-iseng, dia kerap meluangkan waktu memantau perkembangan bisnis tersebut dengan sistem sewa harian.
"Untuk sementara saya masih menyewakan dulu per tahun, dan memang kalau dipikir-pikir lebih oke juga kalau di sewakan harian," paparnya sembari tersenyum.
Bisnis Sewa Apartemen Harian Lebih Menguntungkan
Bisnis.com, JAKARTA—Geliat sewa apartemen harian memang tengah menjadi tren. Apartemen Sudirman Park, di kawasan Karet Tengsin, Jakarta Pusat, misalnya tak sedikit mengincar pelanggan harian. Saefudin, agen pemasaran Apartemen Sudirman Park
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium