Bisnis.com, JAKARTA—PT KAI Commuter Jabodetabek menegaskan Tiket Harian Berjamin akan diterapkan secara permanen, bukan sementara dengan tujuan untuk mengurangi hilangnya tiket sekaligus mengurangi jumlah tiket yang dicetak.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), induk usaha PT KCJ, Ignasius Jonan mengatakan tujuan penerapan itu sebenarnya untuk mengurangi hilangnya tiket elektronik yang merugikan perusahaan.
Selain itu, sambungnya, juga ingin mengurangi jumlah tiket yang dicetak karena Tiket Harian Berjamin itu bisa diisi kembali dan dipergunakan lagi.
“THB ini permanen, sedangkan pintu tikus, itu bukan pintu tikus saja tapi pintu gajah, akan ditutup. 90% sudah ditutup pintu itu. Saya malah tanya apakah ada solusi lain selain THB, di negara lain mahfum dilakukan,” ujarnya, Selasa (27/8).
Jonan menghimbau kepada pengguna reguler kereta Commuter Line Jabodetabek agar membeli tiket multitrip sehingga memudahkan penumpang. Selama 6 hari penerapan kartu itu sejak 22 Agustus, penjualan kartu multitrip meningkat dibandingkan dengan sebelumnya.
“Saya anjurkan penumpang KRL Commuter beli tiket yang modelnya seperti ini [multitrip]. Ada efisiensi. Sekarang semua tiket baik THB maupun multitrip pakai tap, dulu kan masuk ke slot, ini lebih cepat sekitar 2 detik dari sebleumnya hingga 5 detik,” katanya.
Jonan berharap dengan maksimal penumpang 600.000 per hari, seharusnya 80% atau 480.000 penumpang bisa memanfaatkan tiket multitrip. Sampai dengan akhir tahun ini, perseroan juga akan menambah kapasitas angkutan antara 20%-25% dari kapasitas saat ini.
Dalam kesempatan itu, Tri Handoyo, Direktur Utama PT KCJ, mengatakan sebelum penerapan tiket berjamin itu, kartu single trip yang hilang mencapai 20.000 per hari atau secara akumulasi mencapai 700.000 kartu.
Hilangnya kartu akibat penumpang masuk lewat gate in tetapi keluar tidak melaului gate out. Sete,ah THB diterapkan yakni dengan menambah uang jaminan Rp5.000 di mana uang tersebut bisa diambil kembali, penumpang yang tidak keluar lewat gate out tinggai 2.000.
“Ini kurang dari 1%, sebelumnya kan mencapai 10%. Kami terima kasih kepada penumpang yang sudah mulai memahami tata cara menggunakan tiket ini. THB ini bisa dibawah sehingga tidak perlu langsung di-refund, bisa dipakai hari berikutnya,” katanya.
PT KCJ hingga saat ini sudah menjual 30.000 tiket multitrip selama 6 hari penerapan THB sehingga total penjualan kartu multitrip mencapai 200.000, masih ada stok sekitar 200.000 tiket multitrip.
Selain itu, setelah penerapan THB, pengguna kartu multitrip juga meningkat mencapai 43% dari sebelumnya 30% dari rata-rata total keseluruhan pengguna KRL yang jumlahnya mencapai sekitar 550.000 penumpang per hari.
Parkir bertingkat
Jonan mengatakan guna mendorong peningkatan pengguna kereta api, perseroan juga akan segera membangun parker bertingkat bagi sepeda motor. “Penambahan parkir akan ditambah terus, parkir bertingkat juga akan dibangun untuk sepeda motor. Kapasitas juga akan kami tambah,” katanya.
Tri mengatakan sejak penerapan THB pada 22 Agustus lalu, hingga saat ini masyarakat yang melakukan refund atau mengembalikan THB itu setelah melakukan perjalanan hanya sekitar 30% dari keseluruhan rata-rata pengguna THB per hari sekitar 300.000 transaksi.
Dia mengatakan pada THB, jika tidak dikembalikan pada hari yang sama, penumpang akan diberi masa tenggang selama 7 hari terhitung sejak tanggal terakhir penggunaan. Bila selama 7 hari bertutut-turut penumpang tidak menggunakan KRL dan THB tidak dikembalikan, uang jaminan tiket hangus dan kartu berjamin itu tidak bisa dipergunakan kembali.