Bisnis.com, JAKARTA—Keberhasilan perekonomian zona euro untuk bangkit dari resesi terlama sepanjang sejarahnya belum tentu membantu memperkuat pertumbuhan Indonesia dengan signifikan.
Kepala Ekonom Bank Standard Chartered Indonesia Fauzi Ichsan mengatakan pulihnya perekonomian 17 negara Eropa itu tidak dapat mengimbangi perlambatan ekonomi China dan India.
“Ekonomi Eropa memang membantu ekonomi Indonesia tapi tidak signifikan karena Indonesia mitra dagang utama Indonesia yang sebenarnya adalah Asia, sedangkan China dan India sekarang melambat,” kata Fauzi kepada Bisnis hari ini, Kamis (15/8/13).
Bloomberg melansir produk domestik bruto (PDB) zona euro tumbuh 0,3% pada kuartal II/2013 dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencatatkan kontraksi 0,3%. Ini adalah pertumbuhan pertama yang dicatat sejak krisis utang Eropa dimulai pada 2010.
Menurut Fauzi, pertumbuhan tersebut masih sangat sedikit, mengingat PDB zona euro masih kontraksi 0,7% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Pertumbuhan serendah itu tidak mampu langsung mendongkrak permintaan komoditas,” katanya.