Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Omzet Industri Jamu Stagnan

Bisnis.com, JAKARTA - Omzet industri jamu dalam negeri sepanjang tahun ini diproyeksi stagnan, atau sama dengan pencapaian tahun lalu yakni Rp13 triliun.Padahal, potensi omzet yang mampu dicapai oleh pelaku industri dalam negeri mencapai Rp30 triliun

Bisnis.com, JAKARTA - Omzet industri jamu dalam negeri sepanjang tahun ini diproyeksi stagnan, atau sama dengan pencapaian tahun lalu yakni Rp13 triliun.

Padahal, potensi omzet yang mampu dicapai oleh pelaku industri dalam negeri mencapai Rp30 triliun per tahunnya. Bahkan, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu Charles Saerang, pada tahun ini industri jamu hampir tidak mengalami perkembangan apapun.

Proyeksi omzet stagnan sepanjang tahun menurut Charles disebabkan tiga hal. Pertama, masih menjamurnya jamu kimia. Kedua, regulasi BPOM mengenai CPOTB yang dinilai cukup memberatkan bagi IKM. Ketiga, maraknya produk asing dalam bentuk multi level marketing (MLM).

"CPOTB itu bisa dijalankan, asal bertahap, dengan skala tahunan. Jangan saat itu juga diimplementasikan. Kecuali mekanisasi udah berjalan," tutur Charles.

Untuk masalah MLM, dia memaparkan saat ini tidak ada sinkronisasi antar lembaga lintas sektoral mengenai izin MLM antara Kementerian Perdagangan dengan BPOM. Kemendag selama ini mengurusi izin usaha, sementara izin pemasaran dipegang BPOM. Produk asing melalui MLM dianggap sebagai penghalang karena mengambil pasar jamu domestik.

Meski demikian, saat ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menggenjot omzet industri jamu dalam negeri, salah satunya mekanisasi.

Sebelumnya, Charles menyebutkan, saat ini sekitar 200-250 industri kecil dan menengah (IKM) jamu tengah membutuhkan bantuan mesin untuk produksi. Sebanyak 90% anggota GP Jamu merupakan IKM.

Selain mekanisasi, cara lain yang dapat ditempuh IKM jamu yakni memproduksi banyak varian, di antaranya minuman penambah energi, suplemen makanan, dan penggunaan ginseng.

(34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper