Bisnis.com, JAKARTA—Karena pengetahuan masyarakat mengenai rumah bersubsidi tergolong masih sangat minim, mengakibatkan penyaluran program tersebut menjadi rendah.
Berdasarkan riset yang dilansir Bank Indonesia pada kuartal I/2013, komposisi penyaluran kredit pemilikan rumah melalui skim fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (KPR-FLPP) hanya 3,5% dari total penyaluran KPR secara keseluruhan.
KPR-FLPP adalah format pembiayaan dengan suku bunga tetap 7,25%, selama maksimal 20 tahun. Pemerintah memberikan subsidi melalui selisih suku bunga yang umumnya mencapai kisaran 12%-15% jika mengikuti mekanisme pasar.
Menurut Eddy Ganefo, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Munas di Pontianak), penyaluran KPR-FLPP memang tergolong masih kurang, karena masih banyak masyarakat kelompok sasaran yang belum paham mengenai keberadaan program tersebut.
“Penyalurannya masih kurang. Kemungkinan hanya separuh masyarakat yang paham adanya rumah bersubsidi. Itupun karena saat mau membeli rumah, jadi tahu mengenai program ini,” ujarnya, Selasa (30/7/2013).
Padahal, sambungnya, seharusnya informasi mengenai keberadaan bantuan dari pemerintah untuk memudahkan pembelian rumah sudah diketahui sejak awal. Sehingga, dengan adanya pengetahuan tersebut, masyarakat menjadi lebih paham dan ingin membeli rumah.
Eddy mengatakan kebanyakan masyarakat tidak paham dengan KPR-FLPP. Masyarakat tidak mengetahui manfaat yang diperoleh dengan melakukan pembelian rumah melaui KPR-FLPP. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah diminta lebih gencar melakukan sosialisasi.
Minim Informasi, Pemanfaatan KPR-FLPP Rendah
Bisnis.com, JAKARTA—Karena pengetahuan masyarakat mengenai rumah bersubsidi tergolong masih sangat minim, mengakibatkan penyaluran program tersebut menjadi rendah.Berdasarkan riset yang dilansir Bank Indonesia pada kuartal I/2013, komposisi penyaluran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Fatia Qanitat
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 jam yang lalu