Bisnis.com, SURABAYA – PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) menjalin kontrak penjualan sorgum 1.060 ton seharga Rp2.200 per kg dengan PT Fortuna Sumber Agrindo.
Komoditas biji-bijian tersebut merupakan diversifikasi budidaya tanaman BUMN perkebunan ini di Jawa Timur.
Direktur Utama PTPN XII (Persero) Irwan Basri menyebutkan budidaya sorgum diarahkan ke lahan marjinal maupun tumpang sari dengan tanaman karet yang masih muda, guna mengoptimalkan kebun milik BUMN tersebut.
Menurut dia, tanaman sorgum cukup prospektif untuk dikembangkan, sebagai diversifikasi di luar pembudidayaan komoditas utama berupa karet, kopi, kakao, teh, dan kayu-kayuan.
Komoditas tersebut mulai dibudidayakan tahun lalu di Kebun Pasewaran, Kabupaten Banyuwangi, kemudian diperluas ke sejumlah kebun di areal 2.200 hektare dan telah memasuki panen dengan produksi 1,6 ton per hektare.
Umur tanaman sorgum siap panen sekitar 110 hari.
“Budidaya sorgum menguntungkan,” ujarnya saat pengiriman perdana biji sorgum dari PTPN XII (Persero) ke gudang milik PT Fortuna Sumber Agrindo di Surabaya, Senin (15/7 2013).
Volume panen sorgum hingga akhir tahun ini diperkirakan 4.800 ton, di antaranya hasil panen selama kuartal I sebanyak 1.060 ton dipasok ke PT Fortuna Sumber Agrindo, perusahaan perdagangan komoditas pertanian berkantor pusar di Jakarta.
Sorgum yang dipasok ke PT Fortuna Sumber Agrindo berasal dari 14 kebun milik PTPN XII di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember. Varietasnya terdiri dari Kawali, Citayam, Numbu B, Numbu M, dan Pahat.
Direktur Pemasaran PTPN XII Sugeng Budirahardjo menyebutkan kontrak penjualan sorgum kepada PT Fortuna Sumber Agrindo disepakati pada Juli – Agustus, dengan volume 1.060 ton seharga Rp2.200/kg franko gudang milik swasta tersebut di Surabaya.
“Kami akan menjalin kontrak baru dengan Fortuna pada September mendatang dengan harga didasarkan perkembangan harga pasar,” tuturnya.
Menurut Sugeng, terdapat sejumlah perusahaan swasta yang bersedia menyerap sorgum, diantaranya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (untuk mensubstitusi gandum), PT Cargill Indonesia, PT Surya Agro Pratama, PT Tiga Pilar dan lainnya lagi.
Presiden Direktur PT Fortuna Sumber Agrindo Tan Tze Hao mengatakan pihaknya menyerap sorgum untuk diproses menjadi bahan pangan.
“Kami mencampur sorgum dengan bahan lainnya untuk diproses menjadi bahan pangan, kini dalam tahap riset. Diharapkan dalam dua bulan mendatang menghasilkan produk yang dapat dipasarkan,” ujarnya.
Fortuna selama ini telah bergerak di bidang perdagangan komoditas pertanian antara lain bahan baku pakan ternak, dengan orientasi ekspor maupun domestik. Perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta itu memiliki gudang di Surabaya dan Kediri, Jawa Timur.