Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CPO Bersertifikat RSPO, Thailand Lakukan Ekspor Perdana 1.000 Ton ke Eropa

Bisnis.com, JAKARTA -- Produsen minyak sawit Thailand, Univanich Palm Oil PCL, melakukan ekspor perdana CPO  bersertifikat RSPO sebanyak 1.000 ton ke pasar industri minyak sawit di Eropa.

Bisnis.com, JAKARTA -- Produsen minyak sawit Thailand, Univanich Palm Oil PCL, melakukan ekspor perdana CPO  bersertifikat RSPO sebanyak 1.000 ton ke pasar industri minyak sawit di Eropa.

John Clendon, Managing Director Univanich, mengatakan pengakuan internasional untuk Univanich terhadap kesanggupannya untuk memenuhi kriteria keberlanjutan RSPO yang ketat, dan harga premium yang diperoleh minyak sawit bersertifikat ini di pasar internasional, mempertegas masa depan Thailand sebagai negara penghasil minyak sawit yang diproduksi secara berkelanjutan yang diakui dunia.

”Pencapaian ini juga penting bagi 160 anggota Univanich PlaiPraya Community Enterprise Group yang baru-baru ini diakui sebagai salah satu dari kelompok petani sawit swadaya pertama di dunia yang mendapatkan sertifikasi RSPO melalui proses sertifikasi kelompok," ungkapnya dalam keterangan pers, Kamis (11/7).

Dia berharap perkembangan yang signifikan ini dapat menyemangati petani-petani lainnya yang juga memasok tandan
buah segar (TBS) ke perusahaan agar mengikuti jejak mendapatkan sertifikasi RSPO dan menuai berbagai keuntungan, seperti akses terhadap permintaan pasar internasional untuk minyak sawit berkelanjutan, efisiensi jangka panjang dalam hal hasil dan produktivitas, dan pengelolaan biaya yang efektif.

Thailand, negara produsen minyak sawit terbesar ketiga di dunia, telah bergabung dengan pasar industri minyak sawit lainnya yang menghasilkan minyak sawit berkelanjutan bersertifikat atau Certified Sustainable Palm Oil (CSPO) berdasarkan skema sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Negara produsen CSPO lainnya termasuk Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Brasil, Kolombia, dan Ivory Coast.

Sekretaris Jenderal RSPO Darrel Webber memuji langkah progresif yang dilakukan oleh Univanich untuk membuka jalan bagi Thailand dalam menjalankan standarisasi internasional untuk produksi minyak sawit berkelanjutan.

"Hal ini memungkinkan kita untuk maju selangkah lebih dekat menuju pencapaian visi RSPO dalam menjadikan minyak sawit berkelanjutan sebagai sebuah norma di pasar industri minyak sawit.”

Dia menjelaskan industri kelapa sawit di Thailand sebagian besar terdiri petani dengan jumlah lebih dari 80%.

"Pencapaian ini memperkuat fakta bahwa memang memungkinkan bagi petani swadaya untuk mendapatkan sertifikasi RSPO apabila didukung oleh komitmen yang tinggi dari perusahaan yang bertanggung jawab dan dorongan pemerintah,” tutur Darrel.

Menurut Darrel, yang menjadi tantangan utama bagi para petani dalam mendapatkan sertifikasi adalah kurangnya pengetahuan akan keuntungan disertifikasi, kurangnya dukungan dana, serta terbatasnya keahlian atau minimnya pelatihan.

"Oleh karena itu RSPO berkomitmen untuk melakukan berbagai macam inisatif strategis untuk menyikapi tantangan yang muncul di antara para petani tersebut."

Menurut data RSPO, 15% minyak sawit dunia sudah disertifikasi oleh RSPO. Estimasi kapasitas produksi tahunan minyak sawit keberlanjutan saat ini mencapai 8,6 juta  ton, atau sekitar 15% dari produksi minyak sawit dunia yang tersebar pada lahan yang telah disertifikasi seluas 2,4 juta hektare.

"Sekitar 46,8% dari kapasitas produki minyak sawit berkelanjutan yang bersertifikasi RSPO berasal dari Indonesia, selanjutnya 45,3% dari Malaysia, dan sisanya 7,9% berasal dari Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Thailand, Brasil, Kolombia, dan Ivory Coast."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper