Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTAMINA Pasok Kebutuhan HSD Freeport

BISNIS.COM, JAKARTA--Pertamina memasok 21.000 kiloliter high speed diesel (HSD) per bulan untuk PT Freeport Indonesia dengan nilai mencapai Rp210 miliar dengan asumsi harga Rp10.000 per liter untuk jangka waktu 3 tahun.

BISNIS.COM, JAKARTA--Pertamina memasok 21.000 kiloliter high speed diesel (HSD) per bulan untuk PT Freeport Indonesia dengan nilai mencapai Rp210 miliar dengan asumsi harga Rp10.000 per liter untuk jangka waktu 3 tahun.

Hanung Budya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina mengatakan pasokan HSD itu secara resmi akan mulai dikirimkan pada Januari 2014.

Akan tetapi, untuk tahun ini perseroan akan mulai mengirimkan kargo yang berisi 10.000 kiloliter HSD sebagai uji coba dan mencocokkan dengan kriteria yang diinginkan PT Freeport Indonesia.

“Kami akan memasok 21.000 kiloliter atau sekitar 58,3% dari total kebutuhan HSD Freeport yang sebesar 36.000 kiloliter per bulan. Mulai Januari 2014 akan kami secara resmi akan memasok itu, tetapi mungkin dalam waktu 2-3 bulan ini kami akan mengirimkan kargo untuk uji coba,” katanya di Jakarta, Senin (1/7).

Penandatanganan Letter of Intent (LoI) kerja sama itu sendiri dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dan Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto di Kantor Pusat Pertamina.

Hanung mengungkapkan proses negosiasi pasokan HSD tersebut dilakukan selama 1 tahun, sejak Juli 2013 lalu. Ke depannya, Pertamina berharap dapat meningkatkan kerja sama di sektor penerbangan dengan membuka depot pengisian pesawat udara (DPPU) di wilayah yang dekat dengan lokasi pertambangan Freeport.

“Karena frekuensi penerbangan meningkat, kebutuhan avtur juga pasti meningkat. Kami berharap dapat membuka DPPU di sana, sehingga penerbangan lain juga dapat masuk dan akan memberi keuntungan bagi Freeport dan masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Sementara itu Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto mengatakan kerja sama dengan Pertamina tersebut merupakan yang pertama setelah perusahaannya beroperasi selama 40 tahun di Indonesia. Padahal, Freeport juga ingin menjadi bagian dalam pembangunan nasional, khususnya di wilayah Papua.

“Setelah bernegosiasi selama 1 tahun, ternyata memang tidak ada masalah terkait HSD milik Pertamina, makanya penandatanganan LoI ini dapat terwujud,” katanya.

Menurutnya, Freeport Indonesia membutuhkan pasokan 2,85 juta barel HSD per tahun untuk kegiatan operasi pertambangannya. Kerja sama dengan Pertamina itu menurutnya, akan mampu memenuhi 60% kebutuhan HSD perusahaan itu.

Rozik berharap kerja sama dengan Pertamina tidak hanya dilakukan di sektor bahan bakar minyak (BBM), tetapi juga pengembangan energi terbarukan yang akan dikembangkan perusahaan.

Alasannya, saat ini perusahaan juga sedang mengembangkan pembangkit listrik tenaga air (hydro power) yang akan digunakan untuk tambang bawah tanahnya.

“Selama ini, kami sendirian di Papua, semua persoalan yang ada di Papua dijadikan tanggung jawab kami, maka kami harus mencari rekan yang besar untuk mengembangkan Papua,” jelasnya.

Dalam pengembangan PLTA itu, lanjut Rozik, Freeport hanya akan mengambil bagian dari pengembangannya. Bukan sebagai pihak yang membangun ataupun mengoperasikan PLTA tersebut.

Selain itu, Freeport juga berencana akan mengembangkan industri pengemasan semen yang dapat digunakan untuk pembangunan.

Dengan begitu, diharapkan Mimika dapat menjadi salah satu daerah yang menopang pertumbuhan ekonomi di Papua.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper