Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

COMMUTER LINE: Asyik, Tiket Progresif Turun Hingga 80%

BISNIS.COM, JAKARTA--Para penumpang Commuter Line--yang melayani masyarakat Jabodetabek--tampak senang. Pasalnya pagi ini mulai diujicobakan tiket progresif, yang berdasarkan jarak tempuh, sebelum resmi diluncurkan 1 Juli 2013."Saya tadi naik dari Stasiun

BISNIS.COM, JAKARTA--Para penumpang Commuter Line--yang melayani masyarakat Jabodetabek--tampak senang. Pasalnya pagi ini mulai diujicobakan tiket progresif, yang berdasarkan jarak tempuh, sebelum resmi diluncurkan 1 Juli 2013.

"Saya tadi naik dari Stasiun Citayam dengan tujuan Stasiun Sudirman Jakarta, hanya dikenakan tarif Rp4.000. Ini turun 50% dari biasanya," kata Ny. Tetty, warga Citayam Depok, yang ingin ke Jl. Sudirman Jakarta.

Menurutnya, selama ini dia membayar tiket Rp8.000 untuk sekali jalan. "Dengan tiket progresif ini, saya kira cukup fair. Jadi penumpang membayar tiket berdasarkan jauh-dekat perjalannya," ungkap ibu tiga orang anak itu, MInggu (30/6)

Lain lagi yang dialami oleh Pak Indra. Dia tadi membeli tiket di Depok Lama ingin ke Stasiun Kota. "Saya tadi membayar tetap Rp8.000 per orang," ujar warga Depok yang jalan bersama dua anaknya.

Menurutnya, karena tadi buru-buru mengejar commuter yang sudah ada di stasiun Depok Lama, jadi dia tidak memperhatikan pemberlakuan tarif progresif ini.

Soalnya penumpang lainnya yang juga sama-sama tujuan ke Stasiun Kota dari Depok Lama, hanya dikenakan tarif Rp5.000 per orang. "Mungkin tadi petugasnya salah. Maklumlah inikah baru programnya," tambah Indra.

PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) akan menerapkan sistem tarif progresif bersubsidi mulai Senin 1 Juli 2013. Program tarif progresif ini dengan penggunaan kartu Commet Single Trip. Tapi hari ini sudah diujicobakan.

Harga tiketnya jauh lebih murah bisa sampai 80% turunnya. Misalnya penumpang yang biasanya dari Depok ke Lenteng Agung biasa membayar Rp8.000, kini cukup membayar Rp2.000 saja.

Semula besaran tarif progresif ini adalah untuk lima stasiun pertama Rp3.000, dan untuk tiga stasiun selanjutnya dikenakan tarif Rp1.000. Tapi, tarif tersebut turun lagi karena mendapatkan Public Service Obligation (PSO) atau subsidi dari pemerintah.

Saat ini tarif yang berlaku adalah untuk lima stasiun pertama menjadi Rp 2.000, dan untuk tiga stasiun selanjutnya menjadi Rp500. Jadi, penumpang bisa menghitung sendiri berapa dia harus membayar tiket ke tempat tujuannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper