BISNIS.COM, JAKARTA--Arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang hingga 25 Juni 2013 mencapai 234.786 TEUs, meningkat sejak dibukanya jalur pelayaran kapal peti kemas domestik Kumai-Semarang-Surabaya sejak 1 Juni 2013.
Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Edi Priyanto menjelaskan arus peti kemas di terminal peti kemas (TPK) Semarang terus meningkat sejak awal tahun ini.
"Pada Januari 2013, peti kemas domestik baru terealisasi 259 TEUs atau setara dengan 221 boks dan Mei 2013 terjadi peningkatan hingga 418 TEUs, " ujarnya melalui pesan singkat kepada Bisnis, Selasa (25/6).
Dia melanjutkan peningkatan arus peti kemas di TPK Semarang terkait dengan dibukanya jalur pelayaran Semarang-Banjarmasin, Kumai-Semarang dan Semarang-Surabaya.
Pelayanan peti kemas domestik dilayani menggunakan lahan kosong dermaga peti kemas ketika dermaga di TPK Semarang tidak digunakan untuk kegiatan bongkar muat kapal pengangkut peti kemas internasional.
Menurutnya, beberapa jalur pelayaran tersebut dilalui oleh sejumlah kapal yang mengangkut komoditas perdagangan seperti bungkil kelapa dari pelabuhan Kumai menuju ke TPK Semarang dan sebaliknya dari Semarang membawa pupuk organik ke Kumai.
Untuk jalur pelayaran dari Semarang ke Surabaya lebih banyak membawa aneka makanan seperti kacang dan snack yang selanjutnya dibawa ke kawasan timur Indonesia via Surabaya.
Dia menambahkan pioner jalur distribusi logistik peti kemas domestik Kumai-Semarang-Surabaya dilayani oleh PT Meratus, sedangkan Semarang-Banjarmasin dilakukan oleh pelayaran PT SPIL.
Jumlah kunjungan kapal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang hingga 25 Juni 2013 tercatat 251 unit dengan berat 3.9 juta gross tonage.
Dia juga menambahkan peningkatan pengangkutan peti kemas domestik dari Semarang menuju KTI via Surabaya sangat bagus agar mengurangi beban jalan pantura Semarang-Surabaya