BISNIS.COM, JAKARTA--Investor China siap menggelontorkan US$20 miliar secara bertahap untuk relokasi industri dari negara tersebut ke kawasan timur Indonesia.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan komitemen relokasi tersebut rencananya dituangkan dalam perjanjian antar pemerintah Indonesia dan China yang akan ditandatangani pada Oktober mendatang.
"Dia membutuhkan relugasi untuk membuat zona industri atau kawasan industri. Dia minta G to G sebagai payung hukum," katanya, Kamis (21/6/2013).
Pabrik yang akan dipindahkan ke Indonesia adalah pabrik yang menggunakan bahan baku mineral yang selama ini diimpor dari Tanah Air.
Pemerintah China bersedia memindahkan pabrik-pabrik itu karena Indonesia akan melarang ekspor bahan mentah mineral mulai 2014.
Secara total rencana investasi akan meliputi 10 lokasi smelter yang berarti nilai total investasi dari China akan mencapai US$20 miliar.
"Satu investor minimal US$2 miliar untuk satu smelter dia bersedia membangun juga pembangkit listriknya. Ada 10 lokasi, US$20 miliar cukup," kata Hidayat.