Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HORTIKULTURA: Konsep One Village One Product Akan Dikembangkan

BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah menginginkan pengembangan optimalaisasi komoditas produk holtikultura melalui pendekatan program one village one product yang digalakkan pemerintah Provinsi Jawa Tengah bisa diikuti provinsi lain di Indonesia.

BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah menginginkan pengembangan optimalaisasi komoditas produk holtikultura melalui pendekatan program one village one product yang digalakkan pemerintah Provinsi Jawa Tengah bisa diikuti provinsi lain di Indonesia.

Deputi Bidang Pengkajian KUMK Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta mengatakan pengembangan program one village one product (OVOP) di Jawa Tengah dituangkan Gubernur sehingga mampu mengoptimalkan program itu bersama output atau produk akhirnya.

Di provinsi tersebut tercatat ada 35 titik atau daerah yang mengembangkan produk holtikultura melaluui pendekatan OVOP. Sedangkan pemasarannya sudah diintegrasikan melalui pembangunan 21 outlet di berbagai lokasi.

”Jika provinsi lain mengikuti jejak Jawa Tengah, kami optimistis akan terjadi pemberdayaan dan pembangunan masyarakat yang berdaya saing dalam konteks pembangunan nasional,” katanya kepada Bisnis, Selasa (18/6/2013).

Sebab, komoditas holtikultura tersebut diyakini mampu menjadi primadona karena sistem budidaya dan pengolahannya menganut OVOP yang dikembangkan pertama kali di Jepang, Tepatnya di Provinsi Oita. Seluruh produk OVOP juga diberi label OVOP sebagai jaminan dari budidaya secara organik.

Salah satu keunggulan Jateng sehingga bisa mengoptimalkan program OVOP adalah, karena semuanya di bawah koordinasi Gubernur. Kebijakan tersebut dilaksanakan melalui instruksi Gubernur ke BUpati dan Walikota.

Bupati dan Walikota menginisiasi produk unggulan masing-masing dan dipertajam di tingkat provinsi. Selanjutnya produk yang masuk program OVOP difasilitasi selama 3 tahun. Pada tahun keempat lalu diganti dengan komoditas lain yang potensinya sama besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper