BISNIS.COM, JAKARTA---Pemerintah diharapkan segera membentuk bank khusus yang menanggani pertanian agar petani tidak lagi kesulitan mendapakan modal untuk mengembangkan usaha mereka.M
Dewan Penasihat Pandu Tani Indonesia sekaligus peneliti senior IPB, Rokhmin Dahuri mengatakan berdasarkan pengamatannya di lapangan, selama ini petani enggan meminjam modal dari bank karena bunganya yang terlalu tinggi sehingga memberatkan mereka.
“Saat ini bank belum sepenuhnya berpihak ke petani, hal ini terlihat dari bunga pinjaman yang mereka berikan lebih tinggi dari sektor komersial, petani itu dikenakan bunga 12% lebih, bagaimana mereka bisa sejahtera,” katanya, Senin (10/6/2013).
Selain itu, fakta di lapangan juga menunjukkan proses pengurusannya pun juga cenderung berbeli, hal ini semakin membuat enggan petani untuk meminjam modal ke bank. “Ada beberapa petani yang memang melakukan pinjaman di bank, tapi itu juga prosenya berbelit dan panjang,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah segera membentuk bank yang khusus menanggani pertanian saja. “Sudah saatnya pemerintah membuat bank yang khusus menanggani pertanian, negara tetangga itu sudah melakukan ini,” keluhnya.
Negara tetangga yang dimaksud a.l. Kamboja dan Laos. Padahal, Indonesia memiliki potensi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan negara tersebut. “Kita sangat berpotensi menjadi lumbung pangan dunia, masalahnya penataan belum tepat,” ungkapnya.
Da menyarankan agar pemerintah berani bertindak, tidak hanya secara teknis yaitu melalui peningkatan penerapan teknologi pertanian tetapi harus berani secara politis. Maksudnya, segala kebijakan baik di sektor perdagangan, keuangan, maupun fiskal, ditujukan untuk memajukan pertanian dalam negeri.