BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Perhubungan akan merekrut 40 siswa calon pilot asal Provinisi Papua dan Papua Barat untuk meningkatkan penerbang lokal asal Papua dan Papua Barat.
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Yudhi Sari Sitompul menjelaskan program pendidikan calon pilot asal Papua dan Papua Barat merupakan inisiatif Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B).
"Ini semuanya biaya pendidikan pilot dari dana APBN. Mereka nanti masing-masing akan dapat uang makan Rp40 juta sampai selesai pendidkan," ujarnya di Jakarta, Senin (3/6/2013).
Dia menjelaskan proses sosialisasi dan rekruitmen tahap awal melibatkan Pemerintah Daerah dan Kota di Papua dan Papua Barat yang dilakukan sejak 2012.
Rekrutmen tahap awal dan pemeriksaan kesehatan, imbuhnya, pemerintah daerah dan kota setempat memilih 10 orang perwakilan dari setiap kabupaten/kota dan total calon pilot yang diseleksi mencapai 400 orang.
Menurutnya selama April hingga Juli 2013 para siswa calon pilot akan mengikuti masa pemeliharaan kesehatan dan fisik, pembentukan kesamaptaan dan bimbingan belajar yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah setempat.
Sedangkan pada Agustus 2013 , tuturnya, BPSDM Kemenhub juga akan memberikan pendidikan matrikulasi bagi 80 orang calon pilot dan pihaknya akan menyeleksi 80 orang calon pilot pada September 2013 menjadi 40 calon pilot.
Dia melanjutkan pada Oktober bila pihaknya telah mendapat 40 orang siswa calon pilot maka pihaknya akan mulai melakukan pendidikan pilot selama 18 bulan.
Menurutnya, sebanyak 16 siswa calon pilot akan mengikuti pendidikan pilot di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug dan 24 siswa calon penerbang akan mengikuti pendidikan di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Kemenhub di Banyuwangi.
Dia juga menambahkan pihaknya akan memfasilitasi para calon pilot asal Papua dan Papua Barat bila telah menyelesaikan pendidikan pilot selama 18 bulan. "Kita akan sampaikan ke pihak Airline dan mereka juga bebas kalau mau melamar ke maskapai asing di luar negeri," katanya.