Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK ENERGI: Indonesia & Papua Nugini Garap Wilayah Perbatasan

BISNIS.COM, JAKARTA--Indonesia menyepakati kerja sama dengan Papua Nugini untuk mengembangkan sejumlah proyek energi di wilayah perbatasan kedua negara tersebut.

BISNIS.COM, JAKARTA--Indonesia menyepakati kerja sama dengan Papua Nugini untuk mengembangkan sejumlah proyek energi di wilayah perbatasan kedua negara tersebut.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan wilayah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini memiliki cadangan minyak dan gas bumi (migas) yang besar. Sayangnya hingga saat ini cadangan migas tersebut belum ada yang mau mengembangkannya, karena infrastruktur yang terbatas.

Dalam pertemuannya dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Investasi Negara Papua Nugini, Jero mengaku telah sepakat untuk melakukan operasi bersama untuk mengembangkan sumber daya energi di wilayah perbatasan. Nantinya, kedua negara itu akan bekerja sama untuk memproduksi migas dan meningkatkan elektrifikasi.

“Cadangan migas di perbatasan harus dikembangkan dari sekarang. Kalau dikelola saat ini kan paling tidak akan akan ada produksi baru pada 10 tahun mendatang. Kami juga ingin mengembangkan elektrifikasi di Papua Nugini,” katanya, Selasa (21/5/2013).

Ben Micah, Menteri BUMN dan Investasi Negara Papua Nugini, mengatakan negaranya memiliki potensi hidrokarbon yang cukup besar untuk dikembangkan bersama. Saat ini saja sudah ada ExxonMobil sedang menyelesaikan proyek gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) di negaranya.

Ben meyakini wilayah perbatasan memiliki cadangan yang sangat ekonomis untuk dikembangkan bersama-sama. Karenanya, dirinya akan mengajak PT Pertamina (Persero) melakukan kegiatan eksplorasi bersama perusahaan migas nasional Papua Nugini.

Selain itu, Papua Nugini juga memiliki cadangan emas dan tembaga yang besar dan masuk ke dalam 11 besar negara produsen emas. “Dengan kerja sama antara pemerintah, swasta, dan BUMN, kami yakin dapat meningkatkan eksplorasi mineral dan batu bara untuk keuntungan kedua negara,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper