Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BAKRIE BUILDING Suntik Dana Rp1,2 Triliun Untuk Pacu Kapasitas Produksi

JAKARTA— PT Bakrie Building Industries akan berinvestasi sekitar Rp1,2 triliun untuk meningkatkan kapasitas produksi bahan bangunan yang saat ini telah mencapai tingkat utilisasi 100% dari total kapasitas terpasang.
  • JAKARTA— PT Bakrie Building Industries akan berinvestasi sekitar Rp1,2 triliun untuk meningkatkan kapasitas produksi bahan bangunan yang saat ini telah mencapai tingkat utilisasi 100% dari total kapasitas terpasang.

Selain menambah kapasitas pabrik hingga dua kali lipat, investasi senilai Rp1,2 triliun tersebut juga akan digunakan untuk membangun pabrik baru dan mendatangkan mesin yang nantinya akan memproduksi material kontruksi yakni precast (cetakan) beton sebagai bagian dari strategi diversifikasi produk.

“Rencana investasi ini akan dilakukan secara bertahap selama 3 tahun hingga 2015 dengan sebagian pendanaan dari bank,” ujar Chief Executive Officer PT Bakrie Building Industries Yogi Pratomo Widhiarto, di sela-sela kunjungan pabrik, Selasa (14/5/2013).

Saat ini, kata dia, kapasitas terpasang pabrik sebesar 320.000 ton per tahun telah mencapai kapasitas penuh bahkan telah dioperasikan dalam tiga shift kerja selama 24 jam setiap hari atau sekitar 300 hari setahun.  “Aktivitas pabrik hanya dihentikan saat dilakukan perawatan mesin.”

Menurut dia, penambahan kapasitas produksi harus dilakukan karena pada tahun ini perusahaan menargetkan pendapatan sekitar Rp873 miliar dan Rp1 triliun pada tahun berikutnya. Target pendapatan ini meningkatkan signifikan dibandingkan dengan realisasi pada tahun lalu yang tercatat Rp651 miliar atau tumbuh 45% dibandingkan kinerja tahun sebelumnya.

Presiden Komisaris PT Bakrie Building Industries (BBI) Bobby Gafur S. Umar kepada Bisnis mengatakan BBI merupakan salah satu perusahaan di bawah grup PT Bakrie & Brother Tbk yang menguntungan dan prospektif mengingat permintaan bahan bangunan dan material konstruksi akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi khususnya sektor properti dan konstruksi.

“Sektor properti dan kontruksi akan semakin berkembang pada tahun-tahun mendatang sehingga kami merasa perlu untuk meningkatkan kapasitas dan mendiversifikasi produk ke segmen precast lewat investasi baru yang akan direalisasikan mulai tahun ini,” ujar Bobby.

BBI yang 100% sahamnya dimiliki PT Bakrie & Brother Tbk saat ini memproduksi berbagai produk bahan bangunan seperti atap semen fiber, plafon dan partisi (calcium silicate) serta produk lain berbasis logam untuk ubin berwarna.

Sebagian besar hasil produksinya dipasarkan di dalam negeri melalui sekitar 80 distributor dan 12.000 gerai di seluruh Indonesia. “Porsi ekspor hanya sekitar 5% dan hanya untuk memenuhi order khusus.”

Yogi mengklain BBI yang saat ini menjadi pemimpin pasar di segmen pasar produk roofing (atap) dengan menguasai  pangsa 28% tidak terlalu khawatir menghadapi persaingan dengan produk impor terutama dari China yang rerata harganya lebih murah 10%-15%.

“Produk kami memiliki standar kualitas tinggi sehingga kami tidak terlalu mencemaskan persaingan dengan produk China,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Chamdan Purwoko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper